Mengikuti Elvano

174 10 0
                                    

Elvano memakai jaket yang baru di beli nya. Ia memakai jam tangannya tanpa memperdulikan kedua temannya yang hanya diam terpana melihat penampilannya saat ini.

"Eh, buset! Cakep bener, Bang?!" Seru Vincent.

"Lo mau kemana pake hitam hitam gitu?" Tanya Jemi.

"Lah, iya? Tumben banget?"

Vincent dan Jemi terus memperhatikan Elvano. Mereka berdua sedikitpun tidak melepaskan tatapannya dari Laki-laki itu.

"El, main ps, yuk!" Ajak Vincent.

"No." Jawab Elvano.

"Plis! Gak usah sok Inggris lo!"

"Diam."

Elvano menoyor kepala belakang Vincent. Ia mengambil dompetnya dan memasukkannya di kantung belakang celananya. Lalu, ia mengambil ponsel dan mengotak-atik layar ponsel itu.

"Lo aneh" Ucap Jemi.

"Oh." Jawab Elvano.

"Lo kenapa sih? Kalo ada masalah itu cerita. Jangan kayak gini."

"I'm fine."

"Gak percaya gue."

"Terserah."

Mendengar itu, Jemi ingin sekali mengumpat. Dirinya benar-benar kesal mendengar kata terserah keluar dari mulut Elvano yang membuatnya ingin meledak.

"Woy! Jangan melotot aja lo!" Bentak Vincent.

"Gimana gak melotot gue?! El ngeselin banget!" Balas Jemi.

"Noh! Lo liat! Anaknya udah ngacir!"

"Nga- ck! Kejar bego!"

"Aelah! Tau gini gue tinggal aja lo daritadi!"

Setelah mengatakan itu, Vincent dan Jemi berlari keluar mengejar Elvano. Mereka terburu-buru mengambil motornya masing-masing dan langsung tancap gas mengejar motor Elvano yang masih terlihat meskipun jauh.

"Buset! Kencang banget tuh motor!" Dumel Vincent.

"Ikutin aja! Yang penting masih keliatan!" Ucap Jemi.

"Tuh anak mau kemana sih?!"

"Kalo gue tau, gue gak akan ngikutin dia dari belakang kayak gini!"

"Gak asik lo!"

"Pe'a lo!"

Menurunkan gas motornya, Vincent dan Jemi menghentikan motornya. Mereka berdua saling berpandangan dan menatap tak percaya satu sama lain setelah melihat kemana Elvano pergi.

"Jem." Panggil Vincent.

"Gue gak salah liat kan?" Tanya Jemi.

"Menurut gue kita salah ikutin orang."

"Tapi menurut gue enggak."

"Yakin lo?"

"Buruan."

Menjalankan kembali motornya, mereka berdua langsung mendekati motor Elvano yang terparkir di pinggir jalan. Keduanya turun dari motor dan berlari mendekati laki-laki itu.

"Gaya aja yang keren! Gue pikir lo mau dugem kemana?! Tau-tau nya malah pergi makan nasi kucing! Ngomong kek! Gue juga demen sama nih nasi!" Omel Vincent sambil mengambil nasi yang ada di atas meja.

"Tau lo! Bisa lo gak ngajak-ngajak!" Timpal Jemi.

Elvano hanya terkekeh mendengar omelan kedua temannya. Ia mengambil satu tusuk sate kikil dan satu tusuk telur puyuh dengan semangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang