Mila memejamkan matanya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Masih teringat dengan jelas kejadian saat ia hampir saja dilecehkan oleh Preman, hanya karena nekat menunggu Xander yang ternyata bersama Erika.
"Sayang." Panggil Mama Mila.
"Iya, Ma." Jawab Mila.
"Kamu kenapa?"
"Gapapa, Ma."
"Mau ikut sama, Mama?"
"Kemana, Ma?"
"Ke salon, Mama mau potong rambut."
Mila mengernyitkan keningnya memikirkan ajakan Mama nya. Ia menganggukkan kepalanya dan membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Iya, Mila ikut. Tapi, Mila ganti baju dulu ya." Ucap Mila.
"Ya udah, Mama tunggu dibawah ya." Jawab Mama Mila.
Mila tersenyum menjawab perkataan Mama nya. Ia menghembuskan nafasnya dan beranjak dari atas kasur untuk mengganti pakaiannya. Namun, saat ia melihat pipi nya yang sedikit membengkak karena ditampar oleh Preman itu didepan cermin, dirinya tersenyum miris.
"Sakit banget rasanya." Ucap Mila.
Melihat wajahnya, Mila memperhatikan rambut panjangnya. Ia menyentuh rambutnya dan melihatnya dengan pandangan ragu.
"Gue harus berubah. Gue gak mau lagi jadi Mila yang selalu menunggu."
Setelah mengatakan itu, Mila berjalan menuju lemari pakaiannya. Ia mengambil celana jeans dan cardigan untuk dikenakan.
"Gue mau jadi Mila yang baru. Gue gak mau lagi jadi Mila yang selalu nunggu Xander." Tekad Mila.
***
Mila berjalan di koridor sekolah dengan menggenggam erat tali tas nya. Ia benar-benar risih dengan tatapan para murid yang secara terang-terangan menatap dirinya dari atas sampai bawah.
"Ada yang aneh diwajah gue?" Batin Mila bertanya-tanya.
Menarik nafasnya, Mila berusaha mengabaikan tatapan itu. Ia terus berjalan dan terhenti ketika Xander menghalangi jalannya.
"Mil." Panggil Xander.
Mila hanya diam melihat Xander. Ia hanya tersenyum menjawab panggilan laki-laki itu.
"Lo potong rambut?" Tanya Xander.
"Iya." Jawab Mila.
"Kenapa?"
"Gue rasa, gue gak perlu jawab pertanyaan lo."
Setelah mengatakan itu, Mila berjalan melewati Xander. Ia berusaha keras untuk menahan air matanya yang hendak keluar jika terus berdiri berhadapan dengan laki-laki itu. Namun, Mila merasakan lengannya ditahan dan ia dengan cepat memejamkan matanya untuk menahan gejolak didalam dadanya.
"Lo kenapa? Kenapa jadi gini?" Tanya Xander kembali.
Sebelum menjawab pertanyaan Xander, Mila menghembuskan nafasnya. Ia melepaskan tangan Xander yang menahan lengannya dan berbalik menatap laki-laki yang menempati tahta tertinggi didalam hatinya.
"Tolong, jaga batasan lo. Gue gak mau ada yang sakit karena sikap lo ke gue." Jawab Mila.
Mendengar itu, Xander langsung tertegun. Ia menatap tak percaya Mila dengan bibir yang terkunci rapat.
![](https://img.wattpad.com/cover/323370255-288-k759909.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionElvano Marcello, laki-laki yang memiliki wajah yang sangat rupawan. Salah satu murid langganan Guru BK dan Ketua OSIS sekolah Gemintang. Dengan wajah rupawannya, banyak para siswi sekolahnya yang menyukai dan mengaguminya meskipun ia termasuk laki-l...