DASAR BULOL!

216 44 6
                                    

"EL/MILA!!!"

Mendengar teriakkan itu, Mila terkejut. Ia membuka kedua matanya karena tubuhnya dipeluk oleh seseorang dan ia tidak merasakan sakit sedikitpun. Memberanikan diri melihat orang yang melindunginya, Mila kembali dibuat terkejut dengan mata yang terbelalak.

Pasalnya, matanya langsung bertemu dengan mata tajam milik Elvano yang terlihat khawatir dari sorot tatapannya. Ingin berbicara saja, bibir Mila terasa kelu untuk mengatakan sesuatu.

"E-el.. vano.." Ucap Mila dengan susah payah.

"Lo gapapa?" Tanya Elvano lembut.

Setelah mengatakan itu, mata Elvano perlahan tertutup. Ia terjatuh dan tak sadarkan diri karena kepala belakang dan pundaknyanya terkena pukulan karena melindungi Mila.

Melihat itu, Mila menahan tubuh Elvano agar tidak terjatuh begitu saja ke lantai. Ia menahan tubuh laki-laki itu dan terjatuh bersama dilantai. Lalu, ia memegang kepala Elvano untuk meletakkannya diatas pahanya. Namun saat ia memegangnya, Mila merasakan tangannya basah saat memegang kepala lelaki yang baru saja melindunginya.

"MATI LO SIALAN!!!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Jemi yang baru datang langsung memukul musuhnya dengan brutal. Ia membabi buta memukuli laki-laki yang memukul Elvano tanpa belas kasih hingga tak sadarkan diri. Bersamaan dengan itu, Vincent dan Eleina mendekati Mila yang kini sudah menangis melihat keadaan Elvano.

"Mil, lo gapapa?" Tanya Eleina panik.

"E-e.." Ucap Mila tergagu.

"EL!" Teriak Vincent.

"ELVANO!!!"

Erika berteriak histeris begitu melihat Elvano tak sadarkan diri. Ia berlari sambil menangis begitu keluar dari tempat persembunyiannya bersama Xander dibelakangnya.

"EL! BANGUN!" Teriak Erika.

"Vin! BAWA ELVANO KERUMAH SAKIT SEKARANG!" Teriak Jemi.

"BANTUIN GUE!" Ucap Vincent.

Jemi dan Vincent bersama-sama memapah tubuh Elvano. Mereka berdua membawa laki-laki itu pergi ke parkiran mobil guru untuk menumpang mobil Pak Edi yang juga sudah panik melihat keadaan anak muridnya saat baru keluar dari ruangannya.

Sedangkan Mila, ia melihat kedua telapak tangannya yang berlumuran darah saat memegang kepala Elvano tadi dengan pandangan kosong. Bahkan, kehadiran Xander pun tidak ia perdulikan saat laki-laki itu mendekatinya.

"Mil." Panggil Eleina.

"E-ei, darah.." Cicit Mila.

"Mil, lo gapapa?" Tanya Xander khawatir.

"INI SEMUA GARA-GARA LO! LO YANG UDAH BUAT ELVANO KAYAK GITU!" Berang Erika.

"LO KALO PUNYA MULUT, DIATUR DULU SAMA OTAK LO BIAR SINKRON! LO PIKIR INI SEMUA KEMAUAN, MILA?!" Balas Eleina tak terima.

Eleina berdiri didepan Mila. Ia menatap tajam Erika yang hendak menarik rambut temannya itu yang masih terduduk dengan keadaan linglung.

"JADI CEWEK LEMAH BANGET LO! CAPER! " Teriak Erika.

"LO YANG CAPER! SASIMO BANGET JADI CEWEK!" Balas Eleina.

"STOP! LO BERDUA BISA DIAM?! Bentak Xander.

Erika dan Eleina langsung terdiam. Mereka berdua masih saling menatap tajam untuk mengintimidasi satu sama lain. Berbeda dengan Mila, ia perlahan mulai berdiri dan berjalan melewati Xander begitu saja.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang