TGBB 15

15.7K 815 1
                                        

Bel pulang sekolah berbunyi,murid murid yang mendengar itu bersorak senang dan buru buru mengemasi buku buku mereka kedalam tas dan langsung keluar kelas.

Sama dengan Ila dan Angkasa yang berencana jalan jalan sehabis pulang sekolah dengan Angkasa yang sudah berjanji akan mentraktirnya.

"La jadikan?", tanya Angkasa yang tengah menyampirakan tas nya.

"Jadi dong masa gue nolak traktiran", jawab Ila.
"Nanti lo kerumah gue aja nanti gue serlock", ujarnya saat mereka berdua akan keluar kelas.

"Oke nanti gue kerumah lo", ucap Angkasa.
"Yaudah gue duluan ya,nanti gue jemput di rumah lo", lanjut nya Ila hanya menganggukan kepalanya sambil mengacungkan jempol pada Angkasa.

Saat sudah sampai di parkiran.

"Yaudahh hati hati lo pulang nya", ujar Angkasa mengacak rambut Ila.

Setelah Angkasa melesat dengan motor nya dan pamit Ila pun menunggu taksi dengan beridiri di depan gerbang sekolah,dan murid murid yang keluar dari area sekolah.

Motor Ila dibawa oleh suruhan Bara karena Ila yang masih lemas takut terjadi apa apa dijalan.

Setelah beberapa menit kemudian taksi pun lewat Ila segera menghentikan taksi itu dan masuk kedalam taksi itu.

Didalam taksi Ila melihat pemandangan gedung gedung yang bertingkat tinggi dari jendela kaca mobil.
Ila memikirkan Alur nya yang menurut nya sangat melnceng jauh dengan yang ada dibuku novel.
Mungkin kah Angkasa itu hanya figuran penambah?entahlah Ila tak ingin pusing memikirkan hal itu.

Setelah menempuh perjalanan akhirnya Ila pun sampai dirumah nya,dan segera membayar uang kepada supir taksi dan keluar dari taksi.

Ila melangkah kerumah nya yang menurut nya terasa sepi,Ila membuka pintu rumah dengan pelan.

"Assalamualaikum", salam nya.

"Kok sepi ya pada kemana", gumam Ila melihat rumah nya terasa sepi.

Bunyi deruman motor yang berada didepan rumah nya membuat nya tahu bahwa itu kedua abang nya yang mungkin baru sampai dirumah nya setelah Ila.

Ila menaiki tangga dan masuk kedalam kamar nya menaruh tas nya dikasur dan merebahkan badan nya sebentar.

"Angkasa kalo diliat liat ganteng juga ya,manis gitu,kalo Alex itu imut lucu menurut gue,Kenzo si dingin kulkas berjalan tenyata perhatian juga yah,gue embat semua kaga papa kali ye hehe", ucap Ila pada dirinya sendiri sembari membayangkan mereka dengan senyum senyum tak jelas sembari menatap langit langit kamarnya.

"Dah ah lama lama gue kayak orang gila",

Setelah itu Ila pun masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Ila dengan handuk yang melilit ditubuh nya yang putih mulus kinclong.

Ila berjalan ke arah lemari mencari baju yang menurut nya cocok untuk dirinya.

"Nahh ini nih bagus", ucap nya dengan menaruh baju di kasur.

Tetapi sebelum di baju Ila terlebih dahulu membuka handphone nya dan membuka aplikasi WA dan mengirim lokasi pada Angkasa yang langsung dibalas oleh Angkasa.

Sesudah menyimpan handphone di atas nakas Ila membuka handuk yang melilit ditubuhnya dan memakai baju yang sudah disiapkannnya.
Dan menghadap cermin memoleskan bedak pada wajah nya dan sedikit lipbalm pada bibir merah alami nya.

Handphone Ila bergetar pertanda ada panggilan masuk,Ila pun menjawab nya.

"Halo", ucap Angkasa disebrang sana.

The AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang