Hujan sudah mulai mereda di luar sana, di sebuah restoran mewah bintang lima Angkasa dan kedua Orang tua nya tengah menunggu seseorang yang belum menunjukkan wajah nya.
Angkasa memandang bosan suasana dan mengambil benda pipih yang ada disaku kemeja nya, terpikir sesuatu apakah gadis itu sudah pulang mengapa Angkasa merasa cemas perasaan nya tiba tiba tidak enak.
Andini yang menyeruput jus pesanan nya sambil duduk dengan anggun dan Bayu yang sedang sibuk dengan tablet yang ada ditangan nya, tak lama seseorang yang mereka tunggu pun akhirnya tiba.
"Permisi", kini mereka menoleh ke arah sumber suara tersebut.
Terlihat seorang pria paruh bayu bersama 1 wanita yang mereka yakini istri nya dan 1 orang pemuda tampa yang seumuran dengan Angkasa yang mereka yakini anak nya, Angkasa memandang tajam pemuda itu yang dibalas tatapan datar oleh nya.
Dia Alex, Alex bersama kedua orang tua nya,tadi saat dia di kamar tengah berbaring santai ibu nya Tamara, mengetuk pintu nya dan meminta dia untuk ikut bersama kedua orang tua nya menemui kolega bisnis papah nya, dengan terpaksa Alex menuruti ibu nya.
Alex yang berada diluar sekolah terlihat beda, tidak ada kacamata yang bertengger di hidung mancung nya tidak ada poni yang menutupi rambut nya.
Dia benar-benar tampan, dengan memakai kemeja dan celana hitam dengan sepatu, rambut yang acak acak tetapi terlihat berkali kali lipat ketampanan nya.
Beda bila disekolah yang terlihat cupu dan lemah.
Bayu berdiri dan menyambut nya dengan badan yang sedikit membungkuk di ikuti orang itu.
"Apakah saya membuat kalian menunggu lama?" tanya Papah Alex, Damian.
"Ah sama sekali tidak, kami pun baru saja sampai", jawab Bayu dengan mempersilahkan mereka duduk.
Kemudian Damian dan istri serta anak nya duduk dibangku yang sudah dipersiapkan.
"Perkenalkan ini istri saya Berlin", ucap nya sembari menunjuk wanita yang terlihat bule dengan rambut pirang asli nya yang duduk disebelah.
"Halo saya Berlin", ujar Berlin dengan menjabat tangan pada Andini yang dibalas jabatan dan anggukan.
"Dan ini anak saya Alex", ujar lagi Damian menunjuk Alex yang berwajah datar.
Alex mengangguk dengan sopan pada kedua orang tua Angkasa.
"Baiklah ini Andini istri saya,dan ini anak saya Angkasa", timpal Bayu memperkenalkan anak dan istri nya yang dibalas dengan anggukan.
"Baiklah kita mulai makan malam nya",
Bayu menepuk tangan nya dua kali kemudia muncul beberapa pelayan yang berjalan ke arah mereka dengan mendorong meja yang berisi hidangan mewah, para pelayan itu menunduk hormat dan menyajikan hidangan tersebut diatas meja besar yang ditempati mereka.
"Terima kasih", ucap Bayu.
Setelah semua nya tersajikan mereka pun memulai makan malam,selang beberapa menit makan malam pun selesai dan kedua pria paruh baya itu sedang membicarakan hal penting urusan bisnis,sedangkan kedua wanita paruh baya tengah membicarakan hal yang berbau dimulai dari make up termahal,perhiasan dan sebagai nya.
Angkasa sibuk dengan ponsel nya dan Alex yang memandang datar acara ini.
"Membosankan", gumam Alex datar.
"Maaf saya permisi", ucap Alex membuat mereka mengalihkan perhatian nya.
"Iya sayang, balik lagi kesini awas kalo kamu ga balik lagi", balas Berlin dengan pelototan maut.
Alex berdecak malas dan berdehem sebagai jawaban.
Alex berdiri dari duduk nya kemudian melangkah jauh dari meja,dan pergi ke arah toilet.
"Wow ternyata ini sifat asli lo", ucap seseorang yang dibelakang nya.
Tanpa menoleh Alex tau bahwa Angkasa mengikuti nya.
Alex tak menghiraukan ucapan Angkasa dan malah abai sembari mencuci tangan dengan santai.Ketika hendak berbalik Angkasa menahan bahu Alex dengan cengkraman kuat,Alex menghempaskan tangan Angkasa yang berada di bahu nya dengan kasar dan menatap tajam sang empu.
"Lalu masalah untuk lo?", tanya Alex dengan dingin.
Angkasa tertawa pelan."Ga juga sih,tapi kalo Ila tau gimana ya reaksi dia."
Alex mengeraskan rahang nya mendengar itu,jangan sampai Ila tau dia takut miliknya kecewa.
"Jangan pernah lo bocorin ini", desis nya dengan tajam.
"Gue ga akan bocorin,asal lo mundur untuk mendapat kan gadis gue", pinta Angkasa yang dibalas kekehan ringan Alex.
"Jangan harap lo bisa ngancem gue dengan ini, dan apa tadi gadis lo?, ingat dia hanya milik gue milik Alex seorang dan hama kaya lo ga pantes buat milikin dia", ujar nya dengan nada meremehkan.
Angkasa mengepal kan tangan nya kuat,dan menarik kerah kemeja Alex.
"Gue pastiin Ila bakal jadi milik gue,bukan lo atau pun yang lain", setelah mengatakan itu Angkasa mengempaskan cengrkraman nya dan pergi dari sana.
"Haha Angkasa Angkasa lo terlalu mudah untuk gue kalahkan",
"Dia akan jadi milik gue apa pun yang terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis
Fiksi RemajaSyakuila Alfatih Cahyo. Umur 16 tahun Biasa dipanggil Ila,gadis yang memiliki sifat Bar Bar,pecinta cogan no 1 hha,orang nya mungil lucu. Minim ahklak:v Memiliki 1 abang yang sangat menyayangi dan menjaga nya. Syakueela Putri Abraham. Umur 17 tahun...