TGBB 41

4.2K 173 8
                                        

Disalah satu bilik toilet seorang gadis cantik tengah mendumel kesal karena dirinya dihukum untuk membersihkan toilet,ya meskipun memang bukan dia saja yang dihukum tapi tetap saja siapa yang tidak kesal membersihkan toilet yang bau nya membuat siapa saja pingsan, gadis itu memakai masker yang ada disaku rok nya dengan hati yang kesal dia membershikan salah satu bilik toilet itu,diluar terdengar suara ricuh.

"Eh bro lo tau ga si Alex culun dibully sama geng brandalan itu cuy", ucap salah satu cowo yang membersihkan tangan nya.

"Wah lo yang bener,sebenarnya gue kasian sama si Alex culun itu selalu jadi bahan bullyan anak anak nakal", jawab cowo sebelah nya tengah merapihkan rambut.

"Gue juga,tapi gue kaga berani yang ada ntar kalo gue nolongin gua yang kena imbas nya."ucap nya sambik merinding takut.

Brakkkkk.
Pintu salah satu bilik toilet terbuka secara kasar membuat kedua pemuda itu terkejut bukan main,yang mereka lihat wajah panik seorang gadis yang dulu nya dijuluki Ratu Bullying.

Dengan panik Ila bertanya pada kedua pemuda itu. "Dimana Alex?", tanya nya menuntun.

Pemuda itu menatap takut pada Ila karena meskipun yang didepan nya ini perempuan,mereka takut karena perempuan ini sama hal nya dengan orang yang mereka bicarakan pembully dan mereka pernah melihat kekejaman gadis itu saat membully korban nya.

"A-anu anu itu", gagap pemuda itu sebut saja Laskar.

"Anu anu apa gagu lo?, cepet kasih tau gue dimana Alex dimana?", ujar nya karena kesal sambil bertanya.

"Dia di taman belakang", ucap Laskar memberitahu.

"Thanks", tak lupa dia juga berterima kasih pada mereka.

Dengan segera dia berlari kencang ke arah taman belakang,mata nya terbelalak kaget melihat penampilan Alex yang sangat kacau banyak luka lebam di beberapa tubuh Alex,dia berlari ke arah beberapa pemuda yang tengah terwata melihat korban bully nya tak berdaya.

"Berhenti", teriak Ila dengan marah.

"Ohh wow lihat siapa yang datang" kekeh pemuda dengan tindik di telinga sembari menatap remeh Alex.

"Stop,ngapain lo bully Alex?", ucap Ila dengan membantu Alex berdiri.

"Haha gausah munafik lo,bahkan lo lebih parah dari kami,ohh apa ratu bully ini sudah Bertaubat?" tawa mereka semua.

Ila tidak berniat menjawab yang penting sekarang Alex harus segera diobati luka ditubuh nya bukan sedikit,tanpa berniat menjawab orang itu dia melangkah dengan memapah Alex.

"Stop, lo jangan bawa mainan gue kembaliin dia sama gue".

Tangan Ila terkepal kuat mendengar nya tetapi bukan saat nya dia melawan sekarang,dia harus segera mengobati Alex.

Tanpa berbalik,dia menjawab." Heh dia punya gue dia cowo gue,dan gue peringati sekali lagi jangan coba coba untuk bully cowo gue lagi", jawab nya tanpa melihat kebelakang.

Alex yang memang masih setengah sadar mendengar jawaban Ila membuat jantung nya berdetak lebih kuat.

Lihat saja dia akan membalas keparat-keparat itu,bukan saat nya dia menunjukkan sisi dia yang sebenarnya tunggu waktu yang tepat dan dia akan menghabisi semua keparat itu.

Segera Ila pergi membawa Alex ke uks untuk diobati meninggalkan para pembully itu.

"Ah sial!"

Umpatan itu sempat Ila dengar sebelum dia melangkah.

Setelah sampai di UKS Ila segera membaringkan Alex di brangkar yang sudah di sediakan disana.

"Lo tiduran dulu disini,gue panggil dokter", belum sempat Ila melangkah Alex mencekal lengan gadis itu.

"Gue mau lo disini temani gue", pinta nya sambil bangun dan duduk.

Ila mengerutkan kening nya heran dengan kosa kata Alex yang biasa digunakan Aku Kamu dan ini apa ada yang salah dengan Alex?pikir gadis itu.

"Alex?" ucap nya ragu.

" Yes Baby?" suara berat Alex membuat tubuh Ila meremang tanpa mempedulikan lukanya.

"Kenapa dengan kosa kata lo?Lo siapa?!.. Lo bukan Alex yang gue kenal", gadis itu menatap tajam.

"Aku Alex sayang,Alex cowo lo", Alex tersenyum manis tapi dimata Ila senyuman itu sangat menakutkan.

Tanpa mempedulikan luka yang belum diobati,Alex sudah terbiasa dengan semua ini jadi dia tidak merasakan sakit apapun ditubuh nya.

"Ga, lo bukan Alex lo bukan cowo gue", ucap nya dengan dingin membuat sesuatu dalam diri Alex bergejolak menahan amarah.

Dengan masih mempertahankan senyum nya dia menarik tangan halus gadis itu dengan lembut.
Tanpa sadar kini jarak mereka sangat dekat membuat Ila mencium aroma mint maskulin dari Alex.

Alex berbisik tepat di depan bibir manis Ila.
"Bukan kah kamu yang tadi menganggap ku sebagai kekasihmu didepan berandalan itu.", ucap nya dengan nada sensual di akhiri dengan meniup wajah merah gadis itu.

Tangan kecil nya mendorong dada Alex dengan pelan,dengan wajah merah malu gadis itu menyikut perut Alex tanpa mempedulikan Alex yang meringis ngilu.

"Shhh", ringis Alex membuat gadis itu meringis membayangkan nya.

"Itu juga buat tolongin lo dari mereka", ujar nya dengan wajah merah merona.

"Haha kau lucu sekali sayang" Alex tertawa pelan melihat bagaimana lucu nya gadis itu saat malu.

"Gausah ketawa ga lucu", kesal nya bersedekap dada.

"Iyaiya baiklah aku tidak akan tertawa lagi,tapi kau memang sangat lucu jika malu seperti itu", senang sekali Alex menjahili gadisnya ini.

"Alex" geram karena dijahili oleh cowok yang sialnya tampan ini.

"Baiklah baiklah aku tidak akan menjahli,tapi ada syarat nya", senyum miring tercetak jelas dibibir sexy Alex.

"Syaratnya?", tanya nya.

"Obati luka ku dan temani disini", jawab nya dengan senyuman.

Ila memutar bola mata nya,dengan segera dia melangkah ke arah lemari yang terdapat beberapa obat dan P3K.

Alex yang melihat nya tersenyum.

Gadis itu duduk berhadapan dengan Alex sembari membuka obat P3K,Ila terkejut dan melotot saat Alex membuka kancing seragam nya dan saat akan membuka baju nya Ila segera menahan tangan Alex,pikiran buruk masuk dalam otak nya.

"Berhenti! Lo mau ngapain?", ucap Ila was was.

"Tenang Baby aku tidak akan melakukan hal yang ada di otak cantik mu itu.",

BRAKKKKK.

The AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang