TGBB 28

7.7K 466 11
                                    

Axel Bramasta Rahardja seorang CEO yang terkenal di seluruh dunia, bisnis nya dimana mana bahkan, Pria dewasa berumur 23 tahun ini sudah menjabat sebagai seorang CEO memiliki kulit putih khas bule,memiliki bola mata berwarna abu abu, mata yang tajam, hidung mancung bak perosotan alis yang menukik tajam dan bibir cipokable.

Axel memiliki sifat yang beringas dan kejam mau pada laki-laki ataupun perempuan tidak pernah pandang bulu,dan Axel ini seorang Psycopath, sudah banyak orang yang Axel bunuh.
Axel memiliki alterego yang bernama Exel yang memliki sifat yang lebih kejam dari Axel, sejak kecil Exel sudah menetap di tubuh Axel.

Matahari sudah terbenam digantikan dengan rembulan yang indah menyinari dunia ditemani bintang-bintang kecil.

Disebuah rumah megah terlihat 1 orang pria dewasa yang tengah duduk di kursi nya dan beberapa pengawal yang tengah menunduk dengan badan yang gemetar.

Pria dewasa itu berdiri dari duduk nya dan berucap. "Pantau terus gadis itu dan dimana saat nya tiba kalian bawa gadis itu dan culik dia" , perintah Axel pada seluruh bawahannya.

"Baik bos", balas mereka serempak.

Kemudian bawahan nya langsung pergi dari hadapan Axel dengan menunduk hormat dengan badan yang gemetar.

Axel memutar gelas yang berisi minum keras ditangan nya, dan kembali meneguk minuman yang tersisa sedikit itu membuat jakun itu naik turun.

"Aku tak sabar untuk menculik nya dan bersenang-senang dengan nya", gumam nya dengan seringai yang terlihat jelas di wajah tampan nya.

Sementara di lain tempat seorang gadis cantik imut dengan pipi yang chubby yang memakai hoddie kebesaran yang di pasang di tubuh mungilnya sembari mengemut permen kaki yang ada di mulut nya sesekali dia bersenandung pelan di jalan yang terasa sepi tanpa ada kendaraan yang lewat, gadis itu Ila.

Tanpa tau bahwa beberapa pasang mata memantau nya sedari tadi.

Bulu kuduk nya seketika berdiri membuat dia mengusap tengkuk lehernya.

"Ada mbak kun kah, merinding anjir", gumam nya dengan memeluk tubuh nya sendiri.

"Kalo sampe ada tuh mbak kun muncul gue bogem sampe mampus", ucap nya dengan tangan mengepal sembari melirik ke arah kanan dan kiri.

"Aduhh kok makin serem aja suasananya, perasaan biasanya ga gini", ucap gadis itu.

Srekkk

Tiba tiba ada suara dari semak membuat nya refleks berhenti dan mundur beberapa langkah. "Suara apaan itu woy", pekik nya terkejut.

Sreekkk

Srekkk

"Aduhh mbak kun mas poci ampun deh gue cuma numpang lewat,jangan muncul depan gue ya nanti gue bogem lo", ucap nya dengan nada berani.

"Gue juga belum kawin eh maksud nya nikah yakali gue mati jantungan karena liat hantu kan ga lucu".

Meong..

Terlihat kucing berwarna abu abu bercampur putih dengan bulu-bulu yang lebat keluar dari semak-semak itu.

"Oh kucing toh ngangetin aja lo cing",

Ila mendekat ke arah kucing itu dan memekik gemas.

"Aaa gumush banget sih kucing nya", ucap nya sambil membawa kucing itu ke gendongan nya.

Meongg...

"Uuu lucu nya, gue rawat aja kali ya ga ada yang punya juga kaya nya", gumam nya.

Ila mengelus kepala kucing itu dengan lembut membuat kucing itu merasa nyaman dengan elusan yang diberikan Ila.

The AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang