TGBB 36

3.1K 215 5
                                    

Kedua remaja berbeda kelamin itu kini masih di halte SMA Cahaya Bangsa,Ila yang sibuk melihat ke kanan kiri karena merasa bosan dan Alfino yang terus menatap wajah gadis itu dari samping dengan tatapan yang sulit diartikan, karena merasa risih dengan tatapan itu gadis itu pun bersuara.

"Ngapain lo dari tadi liatin gue,tau ga gue risih!",

Mendengar itu Alfino segera mengalihkan pandangan nya  berdehem canggung karena tertangkap sedang menatap gadis itu.

"Ehm sorry", ucap Alfino datar.

"Lagian kita lagi nungguin apa sih,hoamm gue udah ngantuk", ujar Ila sembari menguap dengan mata sayu.

"Motor", balas Alfino singkat.

Ila menganggukan kepalanya dengan mata yang hampir terpejam saking ngantuk nya,Alfino melirik sekilas sebelum menangkap tubuh Ila yang hampir terjatuh ke tanah dengan memeluk erat pinggang gadis itu dan menyandarkan nya dibahu kokoh nya.

Tak lama kemudian terlihat cahaya dari arah  samping disusuk dengan dua motor yang ia yakini sahabat nya,setelah kedua motor itu sampai di depan nya Justin dan Dimas melepaskan helm full face mereka dan menatap Alfino meminta penjelasan.

"Tidur", ucap Alfino yang mengerti tatapan kedua sahabatnya dan diangguki kedua nya.

Dimas menyerahkan kunci motor nya pada Alfino yang diterima langsung oleh Alfino,cowok itu mengubah posisi gadis yang ada dibahu dengan menggendong nya ala koala,membuat kedua sahabatnya melotot kaget melihat pemandangan di depan nya ini.

"Kalo ada si duo rusuh pasti bakal heboh liat gini", gumam Justin pelan sembari menggeleng pelan.

"Itu Alfino?", Dimas benar-benar tak percaya dengan Alfino yang ada dihadapan nya ini.

"Hm begitulah kalo udah jatuh cinta", ujar Justin yang tidak sengaja mendengar gumaman Dimas.

Alfino menaiki motor nya dengan Ila yang masih berada di gendongan koala nya,Justin yang melihat itu berceletuk.

"Mau gue bantu angkat tu cewe ga?", tawar Justin yang dihadiahi tatapan tajam oleh sang empu.

"Jangan nyentuh dia sedikitpun!"

"Aelah posessif amat lo."

Dengan mudahnya Alfino merubah posisi gadis itu dibelakannya dengan tangan Ila yang memeluk pinggang Alfino dengan tangan Alfino yang satu nya menahan tangan gadis itu.

"Lo bisa bawa tu cewe dengan satu tangan doang lo kendara motor nya?"

"Lo lupa siapa gue", jawab Alfino dingin.

Justin menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal ,iya juga sih sahabatnya itu hebat jangan kan satu tangan kendarai motor nya lepas 2 tangan saja dia bisa.

"Iya juga ya"

"Bego" ucap Dimas pedas dengan wajah datar.

"Ya gue kan lupa dim bukan bego", Ucap Justin.

"Hm"

"Lo berdua balik markas", Ucap Alfino.

"Gue cabut"

Motor yang dikendarai Alfino pun melaju dan melsat dengan kecepatan sedang,sembari memeprhatikan wajah damai gadis itu saat tertidur.

"Cantik", gumam Alfino.

Tanpa sadar ia tersenyum tipis.

Beberapa menit kemudian Alfino sampai di sebuah gerbang mansion yang menjulang tinggi,bagaimana Alfino tau?ya karena dia mencari tau segalanya tentang gadis yang bisa dia membuat jatuh cinta.

Satpam yang sedang bertugas melihat sang anak majikan langsung mendekat ke arah mereka.

"Aduh neng Ila syukur udah pulang", ucap Satpam itu.

"Den ini neng Ila nya kenapa tidur atau pingsan?", tanya Satpam pada Alfino.

"Tidur", jawab Alfino datar.

"Buka gerbang nya", perintah Alfino dingin membuat pak Satpam itu merinding.

"Oh iya saya lupa", ujar nya dengan menepuk jidat.

Gerbang itu pun terbuka Alfino masuk dengan motor nya.

Diruang tengah si kembar sudah pulang dari tadi untuk mencari Ila,tapi sudah mereka  disekolah di rumah teman sekelas nya tetapi tidak ada,Aqela menunduk lesu karena mereka belum menemukan sang anak.

Bara merasa frustasi karena putri nya menghilang, Bara mengambil ponsel nya dan menelepon anak buah nya untuk mencari sang anak.

"Cari anakku sampai dapat, jika tidak berhasil makan kepalamu sebagai ganti nya", ucap Bara dengan nada tajam.

Ting Nong!

Bel rumah berbunyi, kepala maid yang akan membukakan pintu terhenti akibat ucapan sang nyonya.

"Biar saya aja bi"

"Baik nyonya,saya permisi",

Aqela pun melangkah ke adah pintu dan membukakan pintu rumah betapa terkejut nya dia saat anak gadis nya berada di gendongan koala seorang cowok yang membelakanginya.

"Ya ampun sayang, Alhamdulillah akhrinya kamu pulang", suara heboh Aqela membuat Alfino membalikkan badannnya.

"Makasih nak kamu udah nganterin anak tante", ucap Aqela tulus.

Alfino hanya menganggukan kepalanya.

"Ayo masuk nak",

Aqela dan Alfino pun masuk membuat ketiga orang berbeda usia itu mengalihkan pandangannya, Alvaro yang melihat sang adik di gendongan seorang cowok asing langsung mendekat dan merebut nya menjadi digendongan koalanya.

"Siapa lo?", tanya Alvaro dingin.

Dia tidak suka adik nya di sentuh oleh pria manapun, adiknya hanya milik dia dan keluarga!.


The AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang