TGBB 21

9.3K 537 1
                                    

Hari sudah menjelang sore langit yang tadi nya sangat cerah berwarna biru kini berubah warna menjadi oren.

Keadaan dijalan masih sangat ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang,banyak pedagang jalan kaki lima tetapi gadis itu tidak ingin karena sekarang tujuan nya hanya pulang sehabis dari pusat perbelanjaan.

Ila gadis itu tengah berjalan santai sambil bersenandung pelan dengan tangan kanan yang memegang kantong keresek betuliskan"SuperMarket".
Masih dengan seragam sekolah nya yang melekat di tubuh nya.

"Cowo tadi ganteng sih tapi nyebelin."

Gumam Ila pelan dengan memikirkan kejadian tadi.

"Kalo diliat liat dari deket ya idung nya mancung, bibir tebel, alis nya juga tebel, tatapan matanya beuh tajem bener."

Ila terus mengoceh sepanjang jalan dengan membayangkan wajah tampan Alfino, tiba tiba pipi nya memanas merasakan usapan lembut Alfino tadi.

"HUAA GUE BAPER, COGAN GUE NAMBAH NIG KIW", teriak Ila tak tau malu dengan senyum senyum tak jelas.

Orang-Orang disekitar yang melihat itu menjauh takut nya gadis itu gila pikir mereka.
Salah satu pejalan kaki yang melihat itu mendekat ke arah nya.

"Neng nya sehat?kenapa teriak teriak sambil senyam senyum neng, neng ga gila kan?," ucap Ibu Ibu yang sudah berada disamping Ila.

Ila yang tadi nya membayangkan wajah Alfino,tiba-tiba kaget dengan ucapan seseorang disamping nya dan menoleh ke arah itu meihat ibu-ibu yang melihat dirinya heran dengan alis mengerut.

"Eh gapapa kok bu saya sehat".

Gadis itu tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal,merasa malu dengan apa yang telah dia lakukan.

Ibu-Ibu tadi hanya menganggukan kepalanya dan pergi dari sana,setelah itu Ila mengutuk dirinya sendiri dengan memukul pelan kepalanya.

"Bodoh bodoh bodoh."

Tangan itu gadis itu berhenti di udara karena ada tangan kekar yang mengehentikan nya.
Ila menoleh kesamping dan mendongak melihat seorang pemuda tampan yang tampak familiar.

"Lo?"

"Jangan dipukul", ucap pemuda itu dengan datar.

"Kok gue kaya ga asing sama muka lo, kaya pernah liat gitu tapi dimana?", ucap Ila sambil mengetuk dagu nya dengan 1 jari sembari berpikir.

Setelah mengingat Ila menjentikkan jarinya.

"Lo cowo yang waktu malem bonyok itu kan?", tanya Ila

Pemuda itu hanya menganggukan kepala nya dengan wajah khas nya datar.
Ila manggut-manggut mengerti.

"Owh pantesan aja gue ngerasa pernah ngeliat lo,ternyata lo cogan yang waktu itu bonyok."

"Gerald."

"Hah?."

"Ck lemot", decak Gerald.

"Weh ngatain gue lemot lo, harus dikasih pelajaran ni orang", ujar Ila dengan tangan yang terkepal di udara bersiap membogem wajah tampan itu.

Gerald hanya menatap datar Ila.

"Ape lo hah ngajak ribut lo", ujar nya heboh sambil berkacak pinggang.

"Ga ada yang ngajak lo ribut", ujar Gerald merasa gemas dengan gadis di depan nya ini.

Tiba tiba Gerald menarik pelan tangan Ila membuat gadis itu terkejut dan heran.

*Mau ngapain ni orang mau bawa kemane woii*. Batin Ila teriak.

"Eh lo mau bawa kemana,kenal aja kagak maen tarik tarik", panik Ila dengan memberontak.

The AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang