Malam hari disebuah rumah atau gedung yang tak terpakai terdengar suara erangan dan kesakitan dari seorang korban pembunuhan oleh pria bertopeng tengkorak itu, pemudaa itu terus sajaa berteriak saat dirinya di sayat sayaat oleh pisau tajam membuat priaa bertopeng bahagia dengan teriakan korbannya.
"Lo siapa?", ucap korban itu dengan menahan semua rasa sakit sembari ketakutan.
"Ohoho lihat laah bajingan ini,apa kau takut? Tenanglah aku akan perlahan melakukan nya,kau hanya cukup berteriak saja untukku oke?" bukan nya menjawab pria bertopeng itu malah membuat korban ketakutan nya.
"Apa salah gue?" korban meringis sakit saat tubuh nya kembali disayat.
"Ke-knapa lo lakuin ini sama gue,gue bahkan ga mengenal lo",
"Baiklah jika kau ingin tahu siapa aku,mari buat kejutan hahahaa", tawa pria bertopeng itu sangat menggelegar.
"Sudah lah,lihat lah ini", setelah mengucap pria betopeng itu pun membuka nya yang langsung di hadiahi tatapan terkejut dari korban.
"A-alex?", gumam nya dengan nada lirih.
"Yes,i'am",
"Maafin gue lex gue mohon gue gamau mati,maaf gue selalu bully lo", kata itu keluar dari mulut yang membully Alex,yaitu Jordan.
"Hey bung apa sekarang kau takut padaku?" kekeh nya dengan nada dingin.
"Gue bukan takut sama lo tapi hanya menunggu waktu nya dan Boom sekarang lah waktunya gue musnahin hama seperti lo", Alex kembali menyayat tubuh Jordan membuat korban benar-benar menyesali tindakan nya selama ini.
Ternyata Alex bukan lah pria lemah yang ia anggap selama ini,wajah lugu nya bisa menyembunyikan jati diri yang sebenar nya.
Dan setelah nya terus terdengar suara kesakitan mohon ampun,tetapi tidak dihirauhkan Alex yang terus menyayat nyayat korban.
Jam menunjukkan pukul 07.00 hari ini weekend jadi gadis itu masih asik bergelut dengan selimut nya,pintu kamar Ila terbuka terlihat seorang pemuda berjalan ke arah jendela lalu membuka gorden nya membuat sinar matahari masuk dan membuat gadis itu silau.
Dengan mata yang mengerjap ngerjap gadis itu melihat ternyata,Alvaro lah yang membuka gorden.
"Hmm apa bang masih ngantuk nih", ucapnnya dengan nada pelan karena masih ngantuk.
"Mau ikut ga?", tanya Alvaro berjalan dekat ke kasur.
"Hm? Kemana?" tanya nya yang masih menutup mata.
"Joging sama abang mau ga?", dengan cepat gadis itu duduk dari tidur nya saat mendengar itu.
Tangan nya mengucek pelan mata nya,yang ditahan oleh Alvaro.
"Jangan di kucek", ucap Alvaro lembut.
Dengan mata yang masih menutup gadis itu membuka pelan mata nya saat melihat di depan nya ini pria tampan,yang sialnya abang nya jika bukan abang mungkin sudah gadis itu gebet dari lama.
Ternyata Alvaro sudah siap dengan pakaian joging nya.
"Ganteng nya", gumam Ila menatap pahatan wajah sempurna Alvaro yang terlihat sangat tampan.
Alvaro tersenyum mendengar nya,dia mengelus lembut kepala Ila.
"Mandi dulu gih,abang kebawah dulu sarapan di meja makan juga udah siap, Vero juga lagi nungguan di bawah", ucap Alvaro sembari mengecup pipi bulat gadis itu."Owh dia juga ikut bang?", tanya nya yang diangguki pemuda itu.
"Yaudah abang keluar dulu aku mau mandi bentar,awas jangan ninggalin",ucap nya lalu mengancan pemuda itu.
"Iya ga bakal ditinggalin,yaudah abang ke bawah ya", setelah nya Alvaro melangkah ke arah luar lalu pergi meninggalkan kamar adik nya.
Sedangkan dibawah Alvero tengah mendumel kesal.
"Lama banget sih,pasti lagi manja manja dulu tuh si Varo", dumel pemuda itu kesal.
"Gue juga kan pengen dimanja sama dia",
Mengingat perlakuan nya pada gadis itu,dia tidak berani menyentuh atau menatap gadis itu,Alvero sangat merasa bersalah dan menyesal.
Alvaro menaikkan sebelah alisnya melihat sang kembaran dengan wajah yang menekuk kesal.
"Kenapa lo?" tanya Alvaro datar membuat Alvero menoleh ke arah nya.
"Lama lo,pasti lagi manja manja sama dia kan?", ucap nya dengan mencebikan bibir nya.
"Masalah?", balas pemuda datar itu.
"Ma-"
"Hello everyone good pagi" teriakan itu terdengar dari mulut gadis yang kini tengah menuruni tangga.
"Jangan teriak teriak,nanti sakit tenggorokan nya", peringat Alvaro yang dibalas cengiran oleh gadis itu.
Sementara Alvero lebih banyak diam saat berada di dekat gadis itu,dia takut jika bicara pada gadis itu takut membuat kesalahan,lagi pula dia belum minta maaf pada gadis itu karena gengsi.
"Sariawan lo diem mulu?", tanya Ila saat berada didepan Alvero lalu melanjutkan langkah nya.
Alvero menggelengkan kepala,ada perasaan senang saat gadis itu berbicara pada nya,ya meskipun hanya sekedar bertanya.
"Yu bang berangkat", ajak nya pada Alvaro.
Setelah nya mereka bertiga pun pergi keluar dan mulai melakukan aktivitas nya untuk berjoging.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis
Teen FictionSyakuila Alfatih Cahyo. Umur 16 tahun Biasa dipanggil Ila,gadis yang memiliki sifat Bar Bar,pecinta cogan no 1 hha,orang nya mungil lucu. Minim ahklak:v Memiliki 1 abang yang sangat menyayangi dan menjaga nya. Syakueela Putri Abraham. Umur 17 tahun...