The Antagonis

TGBB 47

                      Happy reading guys.

Bulan berganti dengan terang matahari yang menyinari bumi, di sebuaah kamar seorang gadis kedua remaja berbeda kelamin itu masih asik dengan tidur nya tanpa mempedulikan sinar matahari yang kini mulai menyorot memasuki cela cela kamar gadis itu.

Kini jam menujukkan pukul 06.00 wib alarm yang berisik membuat pemuda yang memeluk sang gadis menggeliat dalam tidur lalu dia membuka mata nya dengan perlahan.

Pemuda itu Alvero,yang dari semalam tidur dengan Ila.
"La hey bangun udah pagi", Alvero menepuk pipi chubby gadis itu dengan lembut.

Ila merasa terusik karena sebuah tangan menepuk pipi nya,lalu dia mengucek mata nya melihat siapa yang membangunkan nya.

Tangan nya ditahan oleh Alvero.

"Hey jangan di kucek nanti merah mata nya", tutur nya dengan lembut.

Ila melolotkan mata nya mendengar ucapan Alvero yang terkesan lembut penuh hati hati.

"Lo kenapa sih dari semalem aneh banget sikap nya", tanya Ila karena merasa merinding dengan sikap Alvero yang baik padanya.

"Gapapa,emang aneh ya?", tanya nya balik.

"Iya aneh banget"

Bukan nya menjawab Alvero malah tersenyum tipis pada Ila membuat dia merinding saat Alvero mendekat kan tubuh nya,Ila menahan nafas saat hidung kedua nya bersentuhan jantung nya berdetak lebih kencang.

Sial ganteng banget. batin nya melihat wajah tampan Alvero lebih dekat.

Gadis itu melototkan mata nya saat bibir nya bertemu dengan bibir pemuda itu,bahkan dia merasakan bibir Alvero mulai bergerak melumat nya dengan pelan.

Otak nya ngeblank,dia benar benar terkejut dengan tindakan Alvero.

"Hmpphh", Ila berteriak tertahan saat bibir di gigit kuat oleh Alvero membuat nya membuka mulut.

Tak menyia nyiakan kesempatan Alvero segera menerobos lidah nya masuk kedalam mulut manis gadis itu,mengajak nya bergulat lidah.

Ila hanya diam tanpa membalas ciuman itu,dirinya benar benar lemas.

Alvero menyudahi ciuman nya dan menatap Ila yang menatap nya dengan syok sembari meraup oksigen dengan wajah memerah,ia hampir saja pingsan dengan ciuman Alvero.

"L-lo?", ucap nya syok.

"Kenapa hm?", tanya nya dengan tersenyum miring melihat raut muka gadis itu yang menurut nya lucu.

Ila memegang bibir nya lalu menatap kembali Alvero yang kini tengah menyeringai ke arah nya.

"Lo ambil first kiss gue sialan", teriak nya marah.

"Terus kenapa lo ga berontak?", ucap Alvero dengan senyum miring.

"Itu karena gue syok", elak nya saat merasa tatapan Alvero pada nya membuat nya merinding.

"Bagus dong", ucap Alvero lagi.

"Maksud lo?", tanya nya heran.

"Gue yang pertama ngerasain bibir manis lo", sahut nya tanpa dosa.

Ila segera mendorong dan menendang pemuda itu membuat Alvero terjatuh dari kasur dan merasakan linu di bokong nya.

"Shhh", ringis nya terdengar.

"Rasain", ledek nya dengan wajah jengkel.

Ila mengusap kasar bibir nya menghilangkan jejak ciuman itu walau itu tidak mungkin karena first kiss nya benar benar diambil,dan itu oleh abang nya sendiri.

Gadis itu segera pergi ke kamar mandi meninggalkan Alvero yang kini menatap nya penuh arti.

Alvero tersenyum mengingat ciuman tadi,ah rasa nya dia menginginkan lagi bibir manis gadis itu,mengingat dia yang pertaman merasakan bibir manis itu membuat nya merasa bahagia.

"Ah gue bisa gila", gumam nya dengan mengacak rambut nya.

Alvero segera pergi dari kamar Ila saat diri nya membuka pintu pemuda itu berpaspasan dengan sang kembaran yang kini menatap nya datar dan sudah rapi dengan seragam sekolah nya.

"Kalian tidur bareng?", tanya Alvaro saat melihat sang kembaran yang keluar dari kamar Ila.

"Hm", Alvero hanya berdehem sebagai jawaban.

Alvaro menaikan sebelah alis nya melihat sikap aneh Alvero yang tidak seperti biasa nya.

"Daddy sama mommy udah pulang?", tanya Alvero mengalihkan perhatian Alvaro agar tak menanyakan hal lain lagi.

"Sebentar lagi mereka pulang", jawab Alvaro lalu melenggang pergi ke bawah.

Alvero segera pergi ke kamar nya untuk bersiap siap.

Sedangkan di kamar mandi,gadis itu terus berteriak menghadap cermin.

"Gila gila gila", ucap nya menatap diri nya di cermin.

"First kiss gue" lirih nya dengan menatap ke arah cermin lagi.

"Alvero sialan bajingan", umpat gadis itu pada pemuda yang sebagai abang nya.

"Huaaa mommy bibir anak mu sudah tidak suci lagi", teriak nya dengan frustasi.

"Alvero liat aja lo",

Gadis itu segera melaksanakan ritual mandi nya,dan beberapa menit dia keluar dari kamar mandi menggunakan handuk.

"Sayang ditunggu sara-", ucapan Alvaro terhenti saat melihat tubuh indah adik nya.

Ila yang mendengar itu langsung berteriak dengan keras.

"Balik badan", perintah gadis itu pada Alvaro yang kini masih terdiam.

"Balik badaannnn",teriak nya dengan keras membuat Alvaro kembali pada kesadaran nya.

Dengan segera Alvaro menutup pintu kamar nya dengan kencang,Alvari merasakan dada nya berdetak lebih kencang,dia merasakan perasaan yang aneh apalagi saat melihat tubuh mulus gadis itu membuat wajah nya memerah sampai telinga.

Sama hal nya dengan Ila gadis itu memegang jantung nya.

"Pliss gue kaya nya sial banget hari ini", ucap nya pada diri nya sendiri.

Kembali ke Alvaro pemuda itu berusaha menetralkan detak jantung nya.

"Shit!" umpat nya dengan wajah merah.

"Gue kenapa,ga mungkin gue suka sama adik gue sendiri",

Alvaro segera menggelangkan kepala nya mengenyahkan pikiran aneh nya itu.

"Kenapa lo?", tanya Alvero yang melihat Alvaro berdiri di pintu kamar gadis itu.

"Ga", Alvaro segera mendatarkan wajah nya.

"Aneh",  ucap Alvero lagi.

"Turun sarapan", lalu setelah nya kedua pemuda tampan itu menuruni tangga dan menuju meja makan yang sudah di sediakan sarapan.

Ila sudah bersiap dengan seragam sekolah nya,dia ragu untuk turun kebawah karena malu dengan 2 kejadian tadi.

Ila menghembuskan nafas nya pelan, dia dengan segera keluar dari kamar itu dan bersiap menuruni tangga,tetapi saat melihat kedua pemuda itu ia mengurungkan niat nya.

Pliss gue harus gimana. batin nya bingung

Terima kasih sudah membaca cerita aku,semoga tidak membosankan ya,hhe.

Jangan lupa Follow komen and vote. Thank you guys. Love you hhi..