Matahari masuk ke celah gorden sebuah kamar yang di tempati kedua manusia yang tengah berpelukan.
Gedoran pintu dengan teriakan dihiraukan kedua nya masih asik di dalam mimpi nya, dengan masih memeluk satu sama lain, geram seseorang yang menggedor pintu itu karena tak kunjung mendapat jawaban lantas orang itu langsung memutar knop pintu dan...
Cklek
"Lah kaga di kunci, terus ngapain gue gedor gedor pintu sambil teriak kaya orang gila aje anjir", ucap nya diakhiri ucapan kesal.
Setelah nya orang itu masuk dan melihat pemandangan yang membuat nya ingin berada di posisi itu, ingin sekali dia mendekap gadis itu dengan erat tapi dia tidak bisa karena sepertinya gadis itu telah membenci nya karena perlakuan nya yang selama ini gadis itu terima.
"Kok sesek ya", gumam nya dengan memegang dada.
"Tenang Alve nanti juga lo bisa meluk dia", ya orang itu adalah Alvero yang memang sengaja membangunkan kembaran serta adik nya tetapi yang dilihat malah pemandangan yang membuat diri nya sesak dan sakit.
Karena asik melamun dia tidak sadar bahwa Alvaro yang sudah bangun sedari tadi menatap nya dengan aneh.
"Ngapain lo?", tanya nya.
"Anjing!"
Alvero berjengkit kaget dan menoleh ke arah Alvaro yang menatap nya aneh sembari bersikedap dada,Alvero mengelus dada nya.
"Lo ngagetin gue aja abangsat!"
"Ngapain kesini?", tanya nya lagi karena tak mendapat jawaban.
Alvero berdehem dan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"Itu suruh Mommy bangunin lo sama dia", ucap nya dengan bohong.
Alvaro memincingkan matanya menatap Alvero yang tengah berkeringat dingin.
"Ga bohong lo?", ujar nya.
"Kagak suer dah", ucap nya dengan meyakinkan Alvaro dengan mengangkat 2 jari nya.
Alvaro tau bahwa kembaran nya ini memang sengaja pergi ke kamar adik nya dan ingin membangunkan kedua nya tetapi Alvero memilih bohong padanya, tapi sudahlah mungkin kembaran nya ini ingin mengulang dan meminta maaf atas perlakuan nya yang dulu terhadap sang adik.
Suara Aqela membuat mereka menoleh secara bersamaan.
"Eh anak mommy udah bangun, tadi nya mommy mau bangunin kamu Alve tapi kamu nya ga ada tau nya ada di kamar adik kamu", Alvero menegang mendengar itu sedangkan Alvaro menatap tajam sang empu membuat nya ketar ketir.
"Eh mom kan mommy yang suruh Alve bangunin mereka", ucap nya dengan tenang padahal di dalam hatinya dia mencak mencak karena kebohongan nya sudah terbongkar.
"Hah kapan mommy nyuruh kamu?, tanya Aqela, setau nya dia tidak pernah tuh menyuruh Alve membangun kan adik nya.
"Mom aku ke bawah dulu ya" , ucap Alvero cepat untuk menghindari tatapan tajam Alvaro.
Serem cuy. batin nya.
Alvero turun ke bawah dan pergi ke arah meja makan yang sudah ada Daddy nya sendiri tengah memakai pakaian santai sambil membaca koran yang berada di tangan nya, kening Alvero mengerut, apakah Daddy nya tidak bekerja kenapa dia malah memakai pakaian santai?.
Alvero sampai di meja makan dan segera duduj di kursi kosong, Bara menoleh ke arah Alvero yang menatap nya intens.
"Kenapa kamu liat Daddy begitu?... Daddy tau ya kalo Daddy itu ganteng tapi ga usah natap Daddy kaya gitu kaya gay aja kamu", ucap nya bergidik ngeri melihat anak nya yang menatap nya intens.
Alvero tak terima dikata gay, dia masih suka lobang ya... Gila aja suka nya batang.
"Sembarangan dad gila kali, Vero masig normal ya masih suka lobang", ucap nya memandang kesal Bara.
"Ya terus kenapa kamu natap daddy kaya gitu, daddy aja sampe merinding daddy kira kamu gay", ucap nya.
"Kenapa daddy ga kerja? Masih pake pakaian santai", tanya nya penasaran.
"Daddy mau libur dulu, mau manja-manjaan sama mommy kamu, urusan kerjaan bisa ditangani sama tangan kanan daddy", jelas nya.
"Eleh udah tua juga manja manjaan", cibir Alvero.
"Sirik aja kamu, jomblo ya?", tanya nya dengan senyum menyebalkan.
"Meskipun vero jomblo tapi banyak tuh yang suka sama vero tinggal pilih", ujar nya santai.
"Heh kamu pikir baju apa maen pilih-pilih", ucap Bara kesal.
Dipikir baju apa maen pilih pilih.
"Ada apa sih kok ribut ribut?"
Suara Aqela terdengar sembari menuruni tangga di belakang nya terlihat Ila yang dan Alvaro yang sudah memakai seragam sekolah nya dengan tas yang sudah di sampirkan di bahu.
"Anak kamu tuh gay", ucap Bara.
Alvero melotot kesal ke arah Bara.
"APA?!", teriak Aqela dan Ila berbaengan.
Alvaro yang masih berada di dekat mereka menutup kedua telinga nya.
"Amit-amit vero masih normal ya dad, mommy jangan percaya sama daddy", ucap nya meyakinkan.
Aqela bernafas lega mendengar nya.
"Tadi daddy liat janda montok sampe mata nya mau keluar mom", ucap nya tak mau kalah.
Bara melotot ke arah Alvero, Hei kapan dia melihat janda montok? Di tidak berani ya karena dia pun sudah memiliki istri yang menurut nya sangat cantik, Alvero ini membuat dia terkena masalah.
Bara merasa ada sepasang mata yang menatap nya tajam dan melihat Aqela yang berkacak pinggang sambil menatap nya dengan tatapan tajam membuat dia merasa takut.Bini gue serem amat ya allah, tolong lah hambamu ini hiks. batin Bara meratapi nasib nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis
Novela JuvenilSyakuila Alfatih Cahyo. Umur 16 tahun Biasa dipanggil Ila,gadis yang memiliki sifat Bar Bar,pecinta cogan no 1 hha,orang nya mungil lucu. Minim ahklak:v Memiliki 1 abang yang sangat menyayangi dan menjaga nya. Syakueela Putri Abraham. Umur 17 tahun...