Lebih dari satu jam harie duduk sambil merebahkan kepalanya di meja belajar sambil mengetuk-ngetuk bolpoin di atas meja. Harie tampak berfikir keras,bingung dengan keputusan yang akan dia ambil mengingat kegiatan praktikumnya akan segera berakhir sehingga dia sangat gundah antara memilih menetap atau kembali bekerja di caffe.
Jika boleh jujur dua bulan ini dia sudah cukup nyaman dengan kebiasaan barunya dan sudah sangat terbiasa dengan sikap dingin dan cuek tama. Namun yang paling membuatnya merasa berat untuk pergi adalah rasa sayangnya terhadap leon yang semakin besar.
Harie punya banyak adik, seperti dia yang bahkan menangis setiap malam di awal kepindahannya untuk kuliah, Harie juga merasa sangat sulit untuk berpisah dengan leon.karena sudah cukup malam harie yakin tama dan leon sudah tidur sehingga diam-diam harie masuk kekamar leon.
Harie mengamati wajah leon terlelap leon yang damai lalu membelai lembut kepalanya.
"apa kamu akan baik-baik aja kalau nggak ada kakak?"kata harie lirih
"pasti baik-baik aja kan?sebelumnya kita bahkan nggak saling kenal."harie menghela nafas
"Kenapa kakak bisa sayang banget sama kamu ya leon?berat banget buat pergi, padahal kalo kangen kakak bisa samperin kamu kapan aja.
Mungkin karena kakak sama seperti kamu, bedanya kamu masih punya ayah yang selalu menjaga dan memanjakanmu sedangkan ayah kakak sama sekali nggak peduli sama kakak" harie tersenyum lembut dan membenarkan selimut leon kemudian mengecup keningnya. Harie berdiri, sekali lagi mengamati wajah leon yang terlelap kemudian mengusap pipinya yang tiba-tiba basah. Lalu melangkahkan kaki keluar untuk kembali kekamarnya.
Tanpa harie ketahui seseorang tengah melihatnya dari ruangan yang di khususkan untuk memantau rekaman cctv disekitar rumah, orang itu adalah tama yang secara rutin selalu mengecek rekaman cctv disekitar rumahnya. Tak terkecuali kamar leon yang sengaja dipasangi kamera pengawas untuk memastikan keamanannya, dan kamar leon adalah satu-satunya tempat yang dipasangi audio monitoring cctv oleh tama sehingga dia bisa mendengar dengan jelas suara harie yang sedang bicara sendiri.
Tama terhenyak mendengar ucapan harie yang seolah akan segera pergi dari rumahnya, bagaimanapun tama juga sudah terbiasa dengan keberadaan harie dirumahnya.
Meski terlihat cuek dan dingin tama selalu memperhatikan interaksi harie dengan leon, harie sangat dewasa dan lembut. Bahkan leon sudah jarang tantrum atau membuat kekacauan lagi, leon sangat menurut pada harie dan itu membuat tama senang meski tidak menunjukkannya.
"apa yang dia pikirkan?"gumam tama
***
Leon dan tama sudah duduk dimeja makan bersiap untuk sarapan, dan harie yang sudah menyelesaikan kegiatan praktikumnya tampak ragu untuk bergabung .
"kakak ngapain, sini"ajak leon
Harie akhirnya bergabung di meja makan dan mendudukan dirinya disamping kursi leon, lalu mengambil sepotong roti untuk leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE'S MY MYSTERIOUS GIRL
FanfictionSequel kedua dari I LOVE YOU,BUT.. menceritakan tentang kehidupan seorang gadis bernama harie yang secara tidak sengaja bertemu dengan seorang anak kecil bernama leon yang tengah mengamuk di lobby sebuah rumah sakit. namun hal yang tak terduga memb...