Sudah 5 hari terakhir harie menikmati liburannya dirumah, dan selama itu juga leon dan tama selalu aktif berkabar dengannya. Bahkan tama bisa melakukan panggilan video tiga kali dalam sehari dengan menggunakan leon sebagai alasan.
Harie tidak terganggu akan hal itu karena diam-diam dia juga rindu dan senang bisa melihat wajah tama dan leon setiap hari. harie tersenyum memandangi foto dirinya tengah bergandengan tangan dengan tama di taman bermain yang beberapa hari yang lalu tara kirimkan padanya.
Tara, Anak itu terlampau supel hingga memiliki koneksi dan kenalan diberbagai kalangan, seperti saat harie pergi ketaman bermain contohnya.
Harie tidak tau ada yang diam-diam memotretnya hanya karena seorang petugas taman bermain yang ternyata seorang kenalan tara pernah melihat postingan tara sedang bersama harie. Petugas itu memotret harie hanya untuk memastikan dia teman tara atau bukan, yang sukses membuat tara memiliki bahan untuk meledeknya sepanjang waktu. karena kebetulan yang sangat menyebalkan foto yang di ambil justru ketika harie dan tama tengah bergandengan tangan.
Namun justru sekarang harie merasa senang saat melihat foto itu,dan tidak meghapusnya.
Malam ini harie tengah mengemasi beberapa pakaian dan keperluannya untuk kembali kerumah tama, namun dia tertegun saat melihat anak kecil tengah bermain ayunan seorang diri diluar rumah dari jendela kamarnya.
Harie menghela nafas pelan, sudah beberapa hari ini dia mencoba mengajak anak itu bicara namun tidak berhasil.
Harie keluar dan bergabung duduk diseberang ayunan, memutuskan untuk mencoba bicara dengan anak itu lagi "hanna,,kok belum tidur sayang?" harie tersenyum lembut
Hanna terkejut akan kedatangan harie namun tidak merespon sapaan harie, dengan sabar harie tetap mencoba mengajaknya berkomunikasi.
"apa disini ada yang jahat sama kamu? Kok sendiri terus kakak perhatiin?" hanna masih diam sambil melihat kesekeliling.
Harie menggaruk pelipisnya sambil mencari topik yang mungkin bisa menarik perhatian hanna, namun harie justru melihat mata hanna yang mulai berkaca-kaca. Meski sedikit bingung harie langsung menarik hanna dalam pelukkannya.
"tidak apa-apa sayang, kamu aman disini.
Kamu nggak perlu khawatirkan apapun, lama-lama kamu akan terbiasa kok.
Dulu kakak juga seperti kamu, sekarang Kamu hanya perlu belajar memahami situasinya." Harie membelai kepala hanna yang kini terisak dengan sayang.
"memang akan banyak yang berubah, tapi bukan berarti hanna nggak bisa bahagia."
Harie melepas pelukannya dan menangkup wajah hanna
"sekarang Hanna Cuma perlu jadi hanna yang biasanya, main sepuasnya dan lupain hal-hal yang bikin hanna sedih" harie tersenyum lembut sambil mengusap air mata dipipi hanna dengan ibu jarinya.
Hanna tersenyum kecil lalu menenggelamkan wajahnya dalam pelukan harie, dan harie membalas pelukan hanna dengan hangat, harie senang akhirnya hanna bisa sedikit membuka diri pada dirinya meskipun belum mau banyak bicara.
Seperti dejavu, harie tersenyum getir melihat hanna yang sedikit mirip dengannya saat kecil. Namun harie berharap hanna memiliki lebih banyak kesempatan untuk lebih bahagia.
>>>
"kapan kakak akan pulang lagi?"sejak pagi hanna sudah membuntuti harie yang sedang bersiap untuk berangkat kembali ke kota lain.
"belum tau sayang, mungkin libur semester sekitar 3 bulan lagi"jawab harie sambil mengaduk beberapa gelas susu untuk adik-adiknya.
"apa hanna boleh sering telfon kakak?"harie menghentikan aktifitasnya dan berjongkok menyamakan tingginya dengan hanna, mengangguk dan membelai lembut kepala hanna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE'S MY MYSTERIOUS GIRL
FanfictionSequel kedua dari I LOVE YOU,BUT.. menceritakan tentang kehidupan seorang gadis bernama harie yang secara tidak sengaja bertemu dengan seorang anak kecil bernama leon yang tengah mengamuk di lobby sebuah rumah sakit. namun hal yang tak terduga memb...