Part 40

78 14 7
                                    

sebelum lanjut baca,wajib follow dulu ya..

vote dan komen juga. oke

happy reading

***


Setelah perdebatan singkatnya dengan harie, tama sudah masuk kedalam rumah, sedang harie tengah mempersiapkan kamar untuk tama menginap malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah perdebatan singkatnya dengan harie, tama sudah masuk kedalam rumah, sedang harie tengah mempersiapkan kamar untuk tama menginap malam ini.

Sebuah rumah klasik, dengan beberapa perabotan sederhana yang tertata dengan presisi sesuai fungsi dan gunanya.

terdapat juga sebuah meja makan panjang dengan banyak kursi yang tertata rapi didekat dapur.

Rumah ini memiliki banyak kamar dengan sebuah ruang keluarga yang terbilang sangat luas.

Pandangan tama terpaku pada deretan foto-foto yang berjajar rapi pada dinding rumah, pandangannya menyapu bersih seluruh isi ruangan yang baru saja dia masuki itu.

Entah mengapa dadanya terasa sangat sesak dan nyeri,perasaannya campur aduk dan tidak karuan namun tidak mampu mengatakannya.

Mata tama tertarik pada sebuah foto gadis kecil yang menatap sendu ke arah kamera, gadis yang entah mengapa terasa tidak asing baginya.

Tangan tama terulur dan meraih foto yang terpajang di atas nakas lalu membelai pelan wajah gadis pada foto itu.

Ditatapnya lekat-lekat foto itu , yang membuatnya kemudian mengerutkan dahi, semakin dilihat semakin terasa tidak asing baginya.

"harie.."panggil tama

Harie yang baru saja selesai menyiapkan kamar untuk tama pun berjalan mendekat.

"ya pak, ada apa?" tama menyodorkan foto ditangannya pada harie.

"ini..?"harie meraihnya dan tersenyum getir.

"ini aku, waktu pertama kali di antar kesini"harie melakukan hal yang sama dengan tama, membelai pelan wajah masa kecilnya pada foto itu lalu menghela nafas dan menaruhnya kembali ketempat semula.

"tunggu,,jadi kamu ?"tama mengerjapkan matanya beberpa kali, tidak percaya dengan kenyataan yang baru saja dia sadari.

"kamu bella?

bella yang waktu itu?"tanya tama dengan nada bicara seolah baru saja menemukan sesuatu miliknya yang sudah lama hilang.

harie mengerutkan keningnya, tidak mengerti apa yang tama katakan.

"maksudnya?waktu itu apa pak"harie balik bertanya

Tama mengusak rambutnya kasar "bella, kamu bella?benarkah?" pekik tama

"aku tidak tau kalau itu kamu, aku pikir hanya nama kalian saja yang mirip saat pak bisma memanggilmu dikantorku waktu itu.

tapi ternyata itu benar-benar kamu?"tama benar-benar tidak menyangka dengan kenyataan yang baru saja dia ketahui.

SHE'S MY MYSTERIOUS GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang