Part 14

64 12 4
                                    

Sepanjang perjalan pulang menuju kerumah tama, mereka tidak banyak bicara, meski sangat penasaran tama tidak berani bertanya ataupun membicarakan tentang kejadian dirumah sakit yang sempat mengejutkannya tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang perjalan pulang menuju kerumah tama, mereka tidak banyak bicara, meski sangat penasaran tama tidak berani bertanya ataupun membicarakan tentang kejadian dirumah sakit yang sempat mengejutkannya tadi.

Mengingat harie pernah dengan tegas memperingatkan bahwa dia sangat tidak suka orang lain terlalu ingin tau tentang hidupnya.

Jika boleh jujur,banyak sekali hal yang menurut tama sangat misterius tentang harie.

Harie sering berdiam diri di balkon rumah saat tengah malam, terkadang tama melihatnya menangis dikamar leon dari ruang cctv, harie juga pernah hilang tanpa kabar seharian dan kembali dalam kondisi sakit. Entah apa yang dia kerjakan, dan itu cukup membuat tama penasaran tapi tidak berani bertanya.

Setibanya di halaman rumah ternyata harie dan leon tertidur pulas, tama ingin membangunkan harie tapi melihatnya sangat pulas dan masih sedikit pucat membuat tama mengurungkan niatnya.

Tama memutuskan menggendong leon dan membawanya masuk terlebih dahulu dan kembali untuk membangunkan harie, namun saat membuka pintu depan mobilnya berniat untuk membangunkan harie, tiba-tiba harie terisak dalam tidurnya.

Tama benar-benar tidak tega, entah apa yang harie alami hingga sakitnya seolah terbawa di alam tidurnya.

Dengan lembut tama mengusap air mata di pipi harie dengan jarinya dan menatap sejenak wajah harie yang terlelap.

"sebenarnya berapa banyak luka yang kamu simpan sendiri?"gumam tama lirih lalu menghela nafas.

Akhirnya tama menggendong harie ala bridal style dan memindahkannya kekamar, setelah merebahkan tubuh harie diranjang dan memakaikan selimut ,Tama tertegun sejenak menyapu pandangannya ke sekeliling kamar harie yang hampir tidak pernah dia masuki sejak pertama kali harie tinggal dirumahnya. Kamar yang tidak berubah sedikitpun dari desain yang dia siapkan sebelum harie datang, hanya ada beberapa buku kimia dan novel yang tersusun rapi di meja belajar.

Tama melangkah mendekati meja belajar harie dan menelisik berapa notes dan beberapa photo polaroid yang tertempel pada dinding meja belajarnya.

'ini menyakitkan, tapi aku baik-baik saja. Dan aku sudah terbiasa dengan itu'

'kadang aku berfikir, apa aku sudah terlalu bersahabat dengan luka. Hingga aku lupa bagaimana rasanya bahagia'

' apa aku terlihat bahagia? ya benar.

Hanya saja senyumku dimatamu tak senyata air mata dalam sendiriku"

Tama terpaku membaca beberapa notes yang harie tulis, hatinya terasa sedikit berdenyut dan nyeri. Entah mengapa setiap makna dari tulisan harie turut menggores hatinya..

Karena penasaran tama meraih selembar foto yang tertempel disana, foto seorang wanita cantik tengah tersenyum dengan mata yang menyipit membentuk bulan sabit yang indah, mirip sekali dengan senyum harie.

SHE'S MY MYSTERIOUS GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang