Sequel kedua dari I LOVE YOU,BUT..
menceritakan tentang kehidupan seorang gadis bernama harie yang secara tidak sengaja bertemu dengan seorang anak kecil bernama leon yang tengah mengamuk di lobby sebuah rumah sakit.
namun hal yang tak terduga memb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
<raka dan tara>
Seorang gadis berhoodie hitam over size dengan santai memasuki rumah dan berjalan kearah dapur kemudian mengambil minuman dingin dari dalam kulkas, ditegaknya minuman di tangannya sambil memejamkan mata. Menikmati setiap tegukkan yang menyegarkan tenggorokannya..
"kamu disini?"suara berat seorang pria mengagetkannya dan
Bruuuusssshhhh...
Gadis itu melotot sambil membuka mulutnya lebar-lebar, tercengang dengan apa yang baru saja dia lakukan pada pria yang kini membeku di hadapannya sambil memejamkan mata menahan kemarahannya.
"sso-ssorry o-om"gadis itu terbata sambil tersenyum kaku
"TARA..?LO?
ASTAGA....!!!!" harie berjalan cepat dan menghampiri pria yang masih membeku dengan wajah basah karena tidak sengaja tersembur minuman dari mulut tara, segera harie mengeringkan wajah pria itu dengan lengan baju panjangnya.
"nggak sengaja serius, maaf ya om."tara mengelap bibirnya dengan punggung tangannya
"Habis ngagetin aja sih, masa tau-tau ada cowok selain dimas disini?"guman tara sambil sekilas melirik ke arah tama yang masih memandang kesal ke arahnya.
Tara hanya nyengir kuda melihat tama yang menggerutu tidak jelas.
"maaf om, lagian udah disini aja.
Kirain om nggak ngerti kode dari ku.
Hehehee.."tara tampak masih sungkan
Harie memukul pelan bahu tara
"makanya hati-hati donk, tuh liat muka pak tama sampek merah gitu"omel harie
"dduuhh,, senengnya dibelain terus.
Itu merah karena tersipu tau bukan karena marah.
Iya kan om?"ledek tara tanpa rasa bersalah
"ck,,mulai deh.
Ngapain lo pagi-pagi kesini?"sergap harie
"lo belum masak buat anak-anak kan?"tanya tara
"Belum, ini baru mau belanja. kenapa?"
"sipp,,yaudah gue kedepan dulu" tara melangkah pergi meninggalkan harie yang masih setia mengeringkan wajah tama dengan lengan bajunya sambil menggerutu tidak jelas.
