Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis
Don't forget to VoMent🎻
Happy Reading!!!"Ligeti? Apa dia gila?"
"Ligeti memang musisi gila, Yeri-ya"
"Aku menyerah saja sepertinya. Aku tidak akan mampu memainkan gubahan Ligeti jika tugas evaluasi kemarin saja aku masih belum bisa dapat nilai baik."
"Dia tidak mengharapkan kita bermain dengan sempurna kan? Mustahil."
"Jennie-ya, bukankah dia gila? Kau sependapat kan?"
"Aish jika tidak ada yang bisa apa yang akan terjadi? Apa konernya akan dibatalkan?"
"Bukankah ada kemungkinan jika Lisa bisa mengiringinya? Dia sering meminkan Ernst dan Paganini dengan mudah di setiap evaluasi bukan?"
"Ck kenapa membicarakan orang yang tidak ada sih."
"Audisinya besok, aku sepertinya akan berpura-pura sakit saja."
Jennie menghela napasnya pelan sambil menatap jari-jarinya yang terlihat sudah memerah. Sejak semalam, ia tak pulang dari LePark setelah mendengar materi yang akan dipakai untuk audisi hari ini. Dalam hitungan jam dari sekarang, Jungkook akan datang dan mengaudisi langsung para violinist yang kemungkinan akan mengiringinya untuk penampilan tunggal pada konser amal yang akan diadakan kurang dari 2 bulan dari sekarang.
Sejak pengumuman yang dibuat langsung oleh Min Yoongi kemarin sore, seluruh tim violinist menjadi heboh karena diwajibkan untuk mengambil bagian untuk audisi sore nanti. Gyorgy Ligeti. Nama musisi itu terdengar menyeramkan bagi musisi yang masih berstatus murid sepertinya dan teman-temannya yang lain. Tapi sepertinya Jungkook memang ingin menampilkan sisi gilanya di konser nanti.
Jennie kembali mengambil bow nya dan menaruh badan biola di antara dagu dan pundaknya. Ia kembali memainkan salah satu lagu Ligeti yang paling mudah untuk digunakan pada audisi sore nanti.
"Dia siapa?" tanpa ia sadari, sosok Jungkook yang memang sengaja datang lebih awal dari jam audisi melihat proses latihan sang gadis yang terus diulang tanpa jeda panjang. Tidak melihat keseluruhan latihan memang. Namun mendengar pembicaraan dua orang pengurus gedung mengenai siswa yang belum pulang dari semalam membuatnya penasaran dan memutuskan untuk melihat walau hanya sepenggal.
"Namanya Jennie Kim, Jungkook-ssi. Dia adalah salah satu violinist muda terbaik yang kami miliki." kata Park Juan yang mendampingin Jungkook dan Namjoon siang itu.
Tanpa mengatakan apapun, Jungkook kembali berjalan melewati tempat latihan Jennie untuk mendiskusikan daftar lagu dan kebutuhan tim terkait acara nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Puppeteer
FanfictionMasa lalu dan masa depan yang sama sama gelap, membuat segala emosi dan memori gelap berburu untuk keluar dari dalam box yang telah lama dikunci erat