Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis
Don't forget to VoMent🎻
Happy Reading!!!Mobil yang Jungkook kendarai untuk membawa Lisa pergi melaju dengan kecepatan sedang. Jungkook sesekali melirik ke sampingnya hanya untuk melihat wajah Lisa yang masih terlihat kalut dan gelisah. Sejak beberapa menit yang lalu, ponsel Lisa yang awalnya tidak henti berdering akhirnya dimatikan. Lisa bilang, untuk saat ini tidak boleh ada orang yang tau dimana dirinya berada selain Jungkook. Jadi dengan berat hati, Jungkook juga ikut mematikan ponselnya setelah Lisa memohon.
"Sebenarnya kita mau kemana Lisa-ssi?"
"Paju."
"Tepatnya kemana?" Lisa hanya menunduk sambil memilin jari-jarinya. Gadis itu bungkam sambil menggigit bibir bawahnya, tangannya gemetar dan bahunya luruh lemas.
Sadar bahwa Lisa tidak benar-benar memiliki tujuan, Jungkook memilih diam dan terus mengendarai mobilnya menuju Paju. Jalanan yang mereka lewati lumayan sepi tak banyak pengendara lain. Suasana yang gelap dan sunyi membuat Jungkook berulankali menengok, memastikan apakah Lisa tertidur atau masih terjaga. Selama kurang lebih 1,5 jam perjalanan dengan mobil, Jungkook akhirnya memelankan laju mobilnya dan memasuki rumah peristirahatan milik keluarga Jeon.
"Ini dimana Jungkook-ssi?"
"Rumah peristirahatan milik keluargaku."
"Tapi---"
"Kita akan beristirahat disini sampai kau tau kemana tujuan mu sebenarnya. Sudah terlalu malam dan kau harus beristirahat Lisa-ssi. Ayo masuk."
Lisa memilih untuk menurut dan mengikuti langkah Jungkook yang sudah lebih dulu turun dari mobil dan memasuki rumah tradisional yang terlihat megah itu. Lampu kuning yang terpasang hampir di setiap pilar kayu yang ada membuat Lisa bisa merasa agak sedikit tenang. Suananya sungguh, hangat.
"Beristirahatlah di kamar ini. Nanti aku akan menyuruh orang untuk mengantarkan baju ganti untuk mu." sebelum sempat berbalik pergi, Lisa meraih ujung kemeja Jungkook yang sudah keluar dari tempatnya. Berantakan.
"Jungkook-ssi, terima kasih. Maaf karena telah merepotkan mu." Jungkook menatap wajah Lisa yang masih menunduk dengan tatapan yang lembut.
"Tak apa. Lagipula, dari awal aku memang berniat mengajak mu pergi kan?" Lisa tak menjawab dan Jungkook akhirnya menghela.
"Beristrahatlah. Aku akan kembali membantumu besok."
Lisa memasuki kamar yang disediakan untuknya. Kemudian, ia memilih untuk membersihkan tubuhnya. Setelah keluar dari kamar mandi, ia mendapati sebuah kemeja putih dan celana training yang tergeletak di atas tempat tidur. Disana, terdapat sebuah notes kecil yang menempel. Lisa meraihnya dan membacanya dengan hati yang semakin menghangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Puppeteer
FanfictionMasa lalu dan masa depan yang sama sama gelap, membuat segala emosi dan memori gelap berburu untuk keluar dari dalam box yang telah lama dikunci erat