Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis
Don't forget to VoMent🎻
Happy Reading!!!BTW di atas ada penggambaran lagunya Ligeti yang aku maksud soal lagu gila yang pengen banget Jungkook mainin. Karna susah banget buat gambarin emosinya, aku taro aja di mulmed yawwwww. Kalo penasaran boleh di tonton heheheh
"Aku rasa, aku akan menambahkan satu lagi julukan untuk mu Lisa-ssi." senyuman seperti yang Jungkook kini arahkan padanya adalah jenis senyuman yang paling Lisa benci. Rasanya sungguh seperti sedang direndahkan dan dipermainkan.
"Park si serakah. Bagus bukan?" Jungkook kembali membalikkan tubuhnya setelah berhasil membuat Lisa menundukkan kepalanya dalam-dalam. Gadis itu sudah menebak sejak awal, apapun yang akan keluar dari bibir Jungkook tak akan terdengar baik di telinganya.
"Ekhm, masuklah dulu Lisa-ya." dengan kaku, Lisa berjalan memasuki ruangan Park Juan lebih dalam. Ia bahkan belum sempat menaruh tas dan juga tas biolanya di loker. Tas berukuran besar dan lumayan berat itu masih tersampir di bahunya yang kurus dan nyeri akibat apa yang baru saja ia alami tadi malam.
"Duduklah Lisa-ya." Lisa bersumpah, hanya akan bergerak dan bicara saat diperintah. Ia seolah takut akan menginjak ranjau dan menghancurkan segalanya jika salah melangkah atau berucap. Jadi setelah duduk di satu-satunya tempat yang tersisa, ia hanya menundukkan kepala. Engga terlibat dalam pembicaraan ataupun bergerak terlalu banyak.
"Jadi Jungkook-ssi. Seperti yang sudah aku katakan tadi, aku secara pribadi merekomendasikan Lisa untuk menggan---"
"Aku akan tetap bermain dengan Kim Jennie, Park Juan-ssi." Jungkook hanya melirik sebentar pada Park Juan dengan tatapan dingin nan tajam menusuk. Paginya dibuat buruk saat perwakilan LePark itu mengajukan sebuah ide, seolah dirinya baru saja menemukan penemuan brilian. Padahal mendorong Lalisa untuk menggantikan posisi Jennie yang sudah berlatih sejak awal terdengar sangat bodoh untuk Jungkook.
"Tapi kau harus mempertimbangkan waktu pertunjukan yang tinggal satu bulan lagi Jungkook-ssi. Kemajuan latihan kalian tidak signifikan. Kau bahkan belum mulai membicarakan tentang rencana gubahan pada lagu yang akan dimainkan pada pertunjukan tunggal mu."
"Ck, itu kenapa kita tidak boleh buang-buang waktu kan? Ide mu untuk menggantikan posisi Jennie adalah hal yang sangat tidak masuk akal dan hanya akan membuang-buang waktu." decak Jungkook kesal. Mengapa ia harus mengurus hal ini disaat tak ada Namjoon ataupun Tae Jun yang bisa mengambil alih? Ia mulai merasa muak saat ini.
Punggungnya kembali sakit sehingga kemari, latihan gabungan kembali harus ditunda. Niatnya datang lebih awal pagi ini adalah untuk mengejar ketertinggalan latihannya bersama Jennie. Tapi sial, belum sempat masuk ke ruang latihan, dirinya dan Jennie malah lebih dulu bertemu dengan Park Juan yang membawa ide gilanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Puppeteer
أدب الهواةMasa lalu dan masa depan yang sama sama gelap, membuat segala emosi dan memori gelap berburu untuk keluar dari dalam box yang telah lama dikunci erat