Thirty Three🎻

1.3K 188 15
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis

Don't forget to VoMent🎻
Happy Reading!!!

"Jungkook-ssi apa benar tak apa?"

"Wae?"

"Aku hanya---"

"Lisa-ya dengarkan aku. Kau tak perlu menghawatirkan mengenai apapun. Bukankah aku sudah berjanji mengenai hal ini sejak lama?" Lisa masih terlihat ragu, gadis itu mengulum bibirnya sendiri sambil terus bertanya pada Jungkook lewat tatapan matanya.

"Aku jamin semua akan baik-baik saja. Ayo, teman-teman mu sudah menunggu untuk berpamitan."

Dengan membawa tas Lisa di tangani kanan dan tangan kiri yang menggenggam tangan Lisa, Jungkook menuntun Lisa keluar dari kamar rawat.

Setelah sesi hipnoterapi yang dilakukan 4 hari yang lalu, keadaan Lisa membaik. Lisa sudah tidak lagi memperlihatkan tanda-tanda depresi. Dokter juga mengatakan bahwa pada sesi konseling terakhir yang mereka lakukan, Lisa sudah mau menceritakan beberapa hal yang sebelumnya tidak pernah ia ceritakan walaupun ditanya. Kini, gadis itu sudah diperbolehkan untuk pulang dan melakukan sesi terapi berkala setiap dua minggu sekali.

"Lisa-ya aku pasti akan merindukanmu." Rose memeluk Lisa erat sambil menyembunyikan wajahnya di pundak sang sahabat. Mendengar bahwa kondisi Lisa membaik dan boleh pulang, membuat Rose menangis keras selama berpuluh-puluh menit. Kini wajahnya terlihat membengkak dan sebuah kacamata hitam berlensa besar sudah bertengger pada wajahnya untuk menutupi kebengkakannya itu.

"Hanya 1 jam dari Seoul, Rose-ya. Berhentilah menangis atau matamu akan tertutup sepenuhnya karena bengkak."

"Yak!" teriak Rose yang menjadi bahan tertawaan teman-temannya.

"Jaga diri baik baik Lisa-ya. Jika diijinkan, aku dan yang lain akan sering-sering kesana untuk mengunjungi mu." kata Mina sambil melirik Jungkook sekilas. Berharap ucapan seenaknya itu tidak akan membuat pria itu marah. Tapi melihat sebuah anggukan tipis dan sebuah senyum hangat membuat Mina bisa menghela lega.

"Semoga kau selalu sehat Lisa-ya." kata Jihyo sambil memberikan Lisa pelukan.

"Aku pasti akan merindukan mu." kata Jisoo dan Jennie yang bergantian memeluknya.

"Aku menyayangi mu." kata Haruto yang memeluk Lisa erat seolah tak rela melepasnya.

"Berjanjilah akan selalu menghubungi ku ya?" kata Lisa untuk Haruto sambil memisahkan pelukan mereka. Pemuda bongsor itu mengangguk sambil membelai pipi Lisa lembut.

"Kalian bisa mengunjungi Lisa kapan pun. Beritahukan saja kepadaku jika kalian ingin berkunjung, aku akan menyiapkan segalanya untuk kalian." kata Jungkook yang sudah kembali membawa tangan Lisa kedalam genggamannya.

Setelah berpamitan, Jungkook dan Lisa duduk bersisian di dalam mobil. Jungkook memilih untuk mengendarai kendaraannya sendiri alih-alih menyuruh supirnya untuk menyetir.

"Baju-baju ku?" Lisa bertanya bingung saat hanya melihat satu tas berukuran sedang yang ia bawa dari rumah sakit, yang di letakkan Jungkook pada jok mobil bagian belakang.

"Soohyuk-ssi sudah memberikan barang-barang mu sebelumnya dan sudah lebih dulu ku kirim ke Paju."

"Soohyuk oppa?" Jungkook mengangguk kecil sambil mulai menjalankan mobilnya keluar dari area rumah sakit.

"Kenapa Soohyuk oppa tidak pernah menemui ku lagi sejak aku sadar waktu itu?" wajah Lisa terjatuh lesu saat nama Soohyuk disebutkan dalam pembicaraan mereka. Pria itu tiba-tiba menghilang, dan setiap dirinya bertanya keberadaan pria itu orang-orang selalu menjawab bahwa Soohyuk pulang ke Busan untuk mengurusi pekerjaannya.

The PuppeteerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang