Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis
Don't forget to VoMent🎻
Happy Reading!!!Tak ada satupun yang bisa Jungkook lakukan selain berdoa dan tinggal di sisi sang istri yang belum juga sadar setelah proses persalinannya selesai berjam-jam yang lalu. Rambutnya acak-acakan karena terlalu sering dijambak. Kata dokter, Lisa belum siuman dikarenakan efek anastesi yang belum hilang. Hasil pemeriksaan dokter, kondisi Lisa baik dan organ vitalnya berfungsi normal.
Sudah 4 jam semenjak bayinya dikeluarkan dari perut sang istri, namun Lisa tak kunjung siuman dan membuat Jungkook khawatir setengah mati.
Walaupun dokter bilang bahwa hal tersebut adalah normal, tapi Jungkook belum bisa tenang sebelum melihat sendiri bahwa Lisa baik-baik saja dan memang akan membuka matanya. Jungkook pernah sekali melihat Lisa yang nekat melakukan hal berbahaya yang bisa membuat dirinya pergi. Istrinya pernah mencoba membunuh dirinya sendiri sekali dan Jungkook takut Lisa akan melakukannya lagi. Sengaja tidak bangun karena tidak lagi mau menemaninya hidup hingga tua.
Anak mereka perempuan dan belum ia berikan nama. Jungkook bahkan baru sekali melihat wajah putrinya saat perawat akan membersihkan little Jeon sesaat setelah dilahirkan. Pikirannya saat ini belum bisa tenang dan masih terpaku pada Lisa. Ia berjanji akan segera melihat putrinya jika Lisa sudah sadar. Ia ingin Lisa yang memberikan putri mereka nama.
"Sayang bangunlah. Temani aku menemui bayi kita. Dia menunggumu untuk memberikannya susu." lirihnya untuk kesekian kali. Ibunya dan Taehyung belum sampai. Terakhir mengabarkan, pesawat mereka mengalami delay karena suatu masalah.
"Hei, kau sudah berjanji tak akan membuatku khawatir. Bangunlah Lice, aku mohon."
Berjam-jam Jungkook menghabiskan waktu hanya dengan duduk di samping tempat tidur Lisa. Ia hanya akan beranjak jika perawat datang untuk mengecek keadaan Lisa. Ia bahkan tidak sekalipun ke toilet semenjak Lisa masuk ruang operasi hingga saat ini.
Tubuhnya menegak tangan yang ia genggam sejak tadi bergerak. Ia dapat melihat kelopak mata Lisa yang bergetar perlahan terbuka. Dengan sigap, ia memencet tombol di atas tempat tidur untuk memanggil dokter.
"Hei, kau sudah bangun? Syukurah, syukurlah tuhan." Jungkook tak henti hentinya membelai dan mengecupi kening Lisa. Sementara Lisa yang masih belum mendapat kesadarannya seratus persen hanya menatap gamang pada atap ruang inapnya.
Jungkook memundurkan dirinya 2 langkah untuk memberikan ruang bagi dokter yang baru saja datang untuk memeriksa keadaan sang istri. Dengan gelisah sambil menggigit ujung jarinya, Jungkook menunggu. Berusaha sabar karena satu-satunya hal yang ingin ia lakukan saat ini adalah memeluk Lisa erat-erat.
"Bagaimana dokter?" tanyanya langsung saat dokter Albert baru saja melepas stetoskopnya.
"Semua normal, reflek pupil dan organ vitalnya normal, tuan Jeon."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Puppeteer
FanfictionMasa lalu dan masa depan yang sama sama gelap, membuat segala emosi dan memori gelap berburu untuk keluar dari dalam box yang telah lama dikunci erat