Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis
Don't forget to VoMent🎻
Happy Reading!!!Untuk kesekian kali, Lisa kehilangan dunianya. Setelah kedua orang tuanya, pamannya lalu kini Jin-a. Sungguh saat ini, bahkan melihat langit cerah dari balik jendela besar di hadapannya tak lagi bisa menghibur ataupun membuat Lisa merasa lebih baik.
Sejak dulu, Lisa diberkati dengan kemampuan menghibur dirinya sendiri walau hanya dengan hal-hal kecil. Namun sepertinya kemampuan yang ia miliki kini hilang tak bersisa. Lisa yang biasanya selalu mampu untuk memperlihatkan bahwa dirinya baik-baik saja bahkan saat keadaannya sedang babak belur, tak lagi memiliki gairah untuk menghibur orang-orang yang kini masih setia meungguinya pulih.
Sejak pemakaman Jin-a yang digelar kemarin siang, Lisa hanya sibuk dengan dirinya sendiri. Duduk di atas ranjang rawatnya sambil menatap kosong entah kemana. Bahkan orang-orang yang datang untuk menjenguknya tak ia hiraukan sama sekali.
Seakan bisu dan tuli, Lisa sama sekali tidak mengindahkan ucapan siapapun. Ajakan mereka agar Lisa setidaknya mau makan atau minum pun tak didengar. Bagai ikut mati bersama Jin-a, hanya raga Lisa yang kini berada disana, tapi tidak dengan ruhnya.
Kejadian yang menewaskan Jin-a menjadi berita yang cukup menghebohkan. Apalagi saat polisi, suka tidak suka, ikut dilibatkan dan menyelidiki kasus yang baru saja terjadi beberapa hari yang lalu itu. Tak hanya polisi, orang-orang terdekat Lisa juga dikejutkan dengan fakta bahwa kekerasan yang di alami Lisa tak hanya sekali terjadi dan dilakukan oleh Jin-a sendiri.
Jimin, Haruto dan Mina akhirnya memberikan kesaksian atas kejadian, saat Lisa ditemukan dengan tangan remuk beberapa minggu lalu. Seakan belum cukup atas fakta itu, orang-orang juga kembali dikejutkan saat Jimin memberikan hasil visum yang ia lakukan bersama dokter Sandara dan kekasihnya pada Lisa, saat pertama kali gadis itu datang kepadanya untuk meminta bantuan.
Jin-a memang tidak bisa dinyatakan bersalah atas kekerasana yang ia lakukan kepada Lisa. Lagipula, apa yang bisa dipertanggung jawabkan oleh seseorang yang sudah meninggal? Namun kesaksian Jimin dan yang lain setidaknya melegalkan penembakan yang terpaksa terjadi dengan alasan pembelaan diri dari keadaan yang mengancam. Padahal keadaan yang saat itu terjadi bukan seperti yang dikira oleh detektif Kim.
Dalam lamunannya, Lisa seolah mengalami perjalanan lintas waktu berulangkali. Seolah otaknya rusak dan kembali memutar kaset kusut yang gambarnya juga rusak dan suaranya tersendat. Setiap satu lamunan, Lisa akan melirihkan kata eomma. Sosok yang tak lagi ia miliki walaupun sebelumnya, Lisa memiliki dua.
Danau di belakang health center tempat Lisa dirawat terlihat sangat menarik. Lisa melihat airnya yang memantulkan sinar matahari dan membuat airnya terlihat berpendar menyilaukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Puppeteer
FanfictionMasa lalu dan masa depan yang sama sama gelap, membuat segala emosi dan memori gelap berburu untuk keluar dari dalam box yang telah lama dikunci erat