Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis
Don't forget to VoMent🎻
Happy Reading!!!Jungkook menatap khawatir pada wajah Lisa yang masih setia memejam sambil meringis sesekali. Walaupun bibirnya terus mengatakan 'tak apa', tapi tangannya yang menggenggam tangan Jungkook berulangkali mengerat. Wanita yang sebentar lagi akan menjadi ibu itu gagal menyembunyikan rasa sakit dan tidak nyaman yang datang seiring dengan kontraksi yang semakin sering ia rasakan.
Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi waktu Paris. Saat ini, untuk kesekian kalinya perawat datang ke ruang rawat Lisa untuk mengecek pembukaan pada jalan lahir si calon ibu. Kini si perawat datang bersama dokter penanggung jawab yang menangani Lisa sejak awal kehamilannya.
"Bagaimana dokter?" kalut. Jungkook lelah, sungguh. Sudah hampir 12 jam ia menunggu dengan cemas tanpa istirahat sedikitpun. Jika dia yang hanya bertugas menemani dan menyemangati istrinya saja merasakan lelah sebegini beratnya, bagaimana dengan istrinya? Bagaimana juga dengan bayinya yang sedang berusaha mencari jalan keluar?
"Pembukaan 5, masih tidak bertambah sejak terakhir kali Tuan Jeon. Jika semakin lama dibiarkan, air ketuban akan habis dan itu akan membahayakan kondisi ibu dan juga bayinya."
"Jika prosedur bedah adalah pilihan terakhir dan harus dilakukan, istriku hanya akan diberikan anastesi spinall kan? Tidak akan sampai kehilangan kesadaran kan?"
"Untuk prosedur bedah yang rencananya akan kami lakukan nanti, sayangnya harus dilakukan anastesi general atau bius total, tuan. Hal itu dikarenakan kondisi Nyonya Jeon yang memiliki riwayat konsumsi obat sehingga resiko kehilangan kesadaran yang tidak diharapkan sangat tinggi." Jungkook menggeleng heboh. Tatapannya masih tertuju pada istrinya yang malah terlihat sangat tenang sambil terus mengatur nafas.
"Tidak adakah cara ain untuk menyelamatkan istri dan juga anakku tanpa prosedur itu? Kumohon, aku takut wanita ini akan benar-benar pergi meninggalkan ku." Perawat dan dokter yang mendampingi mereka saling tatap.
Bingung. Itu yang selalu mereka rasakan setiap mendampingi pasangan Jeon selama masa kehamilan Lisa. Mereka tidak mengerti dasar atas ketakutan yang pria itu rasakan sejak pertama kali membawa sang istri untuk mulai rawat inap untuk persiapan persalinannya.
Selama itu, Jungkook selalu bersikap defensif pada setiap prosedur alternatif selain persalinan normal yang mereka ajukan. Apalagi Lisa memiliki riwayat keguguran. Bisa dibayangkan bagaimana calon ayah muda itu sangat protektif pada istri dan calon anaknya.
Jika saja dokter Albert dan timnya tau mengenai apa saja yang telah Jungkook saksikan tentang cerita hidup dan mati istrinya, mungkin mereka akan menuruti apapun yang Jungkook inginkan. Bahkan jika itu hanyalah sebuah permintaan sepele seperti memberikan kunjungan rutin setiap seminggu sekali untuk memeriksa keadaan istrinya selama hamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Puppeteer
FanfictionMasa lalu dan masa depan yang sama sama gelap, membuat segala emosi dan memori gelap berburu untuk keluar dari dalam box yang telah lama dikunci erat