Fourty (END)🎻

2.5K 214 17
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis

Don't forget to VoMent🎻
Happy Reading!!!

Satu hal yang selalu Lisa dambakan dalam hidupnya adalah kehangatan sebuah keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu hal yang selalu Lisa dambakan dalam hidupnya adalah kehangatan sebuah keluarga. Cerita panjang mengenai segala hal yang berkaitan dengah hidupnya membuat Lisa tumbuh menjadi sosok yang lebih berhati-hati dalam mengambil segala keputusan.

Kehilangan orangtua d iusia yang masih sangat kecil hingga perdebatan terakhir kedua orang tuanya sesaat sebelum kecelakaan terus melekat di otaknya. Hingga kejadian kecelakaan itu akhirnya membawa Lisa hidup bersama dengan sang bibi.

Park Jin-a, osok yang Lisa pernah temui hanya dua kali selama tujuh tahun hidupnya. Pertama saat sang nenek meninggal di usianya yang masih 5 tahun dan kedua saat secara tidak sengaja, mereka bertemu karena Lisa menonton sebuah resital seorang violinist di tempat yang sama dengan tempat Jin-a mengadakan pentas.

Kesan yang Lisa dapat setiap melihat wajah sang bibi adalah kagum. Bibinya sangat cantik dengan tubuh yang sangat tinggi dan langsing. Persis barbie yang sering neneknya belikan untuk Lisa selama hidupnya. Setelah hidup dengan Jin-a selama beberapa bulan, dengan segala kilasan perdebatan orangtuanya mengenai Lisa yang bukan anak Ji-Hye, Lisa terus mengagumi Jin-a sambil menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan kebenarannya.

Betahun-tahun Lisa menunggu, hingga saat Jin-a mengalami cedera, Lisa kira ia bisa menanyakan segala pertanyaan yang telah lama bersarang di otaknya. Dan jika benar, Lisa berharap dia bisa menjadi obat bagi Jin-a. Namun rencananya buyar saat tamparan pertama dalam hidupnya malah ia dapat dari seseorang yang katanya adalah ibu kandungnya.

Setelah kejadian itu, ia memilih untuk menyimpan lebih lama segala pertanyaan yang membuatnya penasaran setengah mati. Bahkan hingga akhirnya Jin-a pergi, dengan segala pertanyaan yang tak pernah dijawab dan terus menjadi rahasia. Tapi selama hidupnya, Lisa tak memungkiri dan selalu menganggap bahwa ibunya tetap Jin-Hye dan Jin-a.

Lamunannya buyar saat tubuhnya didekap dari belakang oleh tubuh hangat milik seseorang yang telah membawa banyak kebahagiaan dalam hidupnya. Sosok yang memberikannya kehangatan sebuah keuarga utuh yang bahagia dan selalu ia dambakan. Sosok itu telah membantu Lisa untuk mewujudkan mimpinya.

"Kenapa melamun?" Lisa ikut mendekap tangan Jungkook yang berada di atas perutnya.

"Hanya mengingat masa lalu." katanya sambil tersenyum "Aku harap hanya hal baik yang kau ingat." Jungkook menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher istrinya. Dengan sigap, Lisa membalik tubuhnya dan memeluk tubuh sang suami erat.

"Maaf karna terus menerus membuat oppa khawatir. Aku sungguh sudah tidak apa-apa." Lisa mengerti bahwa Jungkook masih sering merasa khawatir dan kalut jika Lisa membicarakan mengenai masa lalunya.

The PuppeteerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang