Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis
Don't forget to VoMent🎻
Happy Reading!!!Suasana di ruang keluarga milik keluarga Song terlihat sangat tegang. Di tengah ruangan, Jin-a berdiri berhadapan dengan kedua orang tuanya. Wajahnya terlihat merah menahan tangis, dengan kedua tangan yang terkepal erat di sisi tubuh.
"Mereka tidak bisa menikah, eomma."
"Apa yang kau bicarakan Jin-a-ya? Adik mu dan Park Min Ho sudah mempersiapkan pernikahan mereka sejak sebulan yang lalu dan kau bilang hal konyol seperti ini?!"
"Aku mohon eomma, mereka tidak bisa menikah."
"Wae? Kenapa kau tiba-tiba menentang pernikahan mereka? Kenapa setelah semuanya siap kau malah---"
"Karena Min Ho adalah kekasihku!!" teriak Jin-a, memotong ucapan ibu kandungnya sendiri. Tatapannya yang nyalang mengantarkan bulir-bulir air mata yang mengalir semakin deras di permukaan pipinya.
"Jangan konyol Jin-a-ya. Hentikan sikap mu ini. Berani-beraninya kau membuat kebohongan di saat-saat seperti ini! Apa kau tidak memikirkan perasaan Jin-hye?Apa kau berniat untuk menyakiti adik mu sendiri?!" Song Joongki dengan wajah yang mengeras sejak tadi hanya menyimak sosok anak dan istrinya yang tak berhenti meneriaki satu sama lain.
Beberapa saat belakangan, kondisi keluarganya berubah menjadi dingin. Anak bungsunya tiba-tiba mengatakan akan menikah karena sudah terlanjur hamil. Lalu beberapa saat setelahnya, si anak sulung bersikap sangat dingin dan menentang keras pernikahan sang adik.
"Eomma tapi---"
"Eonnie." panggilan lirih dari bawah anak tangga membuat Jin-a menolehkan kepalanya. Disana, Jin-hye sedang berdiri dengan wajah yang tak kalah merah dan basah oleh air mata.
"Bolehkah kita bicara berdua?"
Setelah saling tatap beberapa lama, Jin-a akhirnya mengalah dan memutuskan pergi lebih dulu ke halaman belakang rumah mereka. Mereka duduk bersisian di sebuah bangku taman dan tatapan yang sama-sama lurus melihat jauh ke depan.
"Aku minta maaf eonnie. Aku tidak tau semua ini akan terjadi." lirihan dari Jin-hye kembali memecah kesunyian.
"Kau sudah tau kan, hubungan ku dengan Min-ho?" tanya Jin-a dengan napas yang tercekat. Emosinya masih tinggi dan ia takut sekali akan kelepasan dan menyakiti adiknya sendiri.
"Hmmm." dehem Jin Hye gugup.
"Tapi sungguh, aku baru tau beberapa hari kemarin eonnie. Min-ho oppa yang mengatakannya padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Puppeteer
FanfictionMasa lalu dan masa depan yang sama sama gelap, membuat segala emosi dan memori gelap berburu untuk keluar dari dalam box yang telah lama dikunci erat