13

14 5 0
                                    

Hai yorobun Im back hahaha jangan lupa tinggalkan vote yah jangan jadi pembaca gelap hihihi.

Vote dan komen ditunggu
Jangan hujat hehe
❤️❤️❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


ARION kata itu adalah tabu, tidak ada yang berani mengucapkan nama itu sembarangan.

Perlu diketahui Keluarga Smith bukanlah hanya keluarga pebisnis, mereka lebih dari itu. Mereka adalah salah satu keturunan Yunani Kuno sehingga mata mereka rata-rata berwarna biru. Namun tidak sepekat mata Aris karena semakin pekat warna matanya maka semakin murni keturunannya.

Tidak ada yang mengetahui masalah ini kecuali anggota kepala keluarga Smith yaitu Denis namun sekarang Mateo dan Aris juga telah mengetahuinya.

Keluarga mereka adalah keluarga terakhir dari keturunan itu. Hanya mereka bertiga yang tersisa, sebab kerabat Denis semuanya sudah meninggal dalam sebuah kecelaakan.

Denis memiliki seorang adik, namun dia menghilang saat masih kecil. Umur Denis saat itu masih 13 tahun, 2 tahun lebih tua dari adiknya. Adiknya terlibat peristiwa kecelakaan bersama ayah dan ibu nya. Semenjak itulah kepribadian Denis berubah, sampai pada akhirnya dia bertemu dengan pujaan harinya. Dinding kokoh yang dia bangun bertahun tahun akhirnya runtuh. Diterpa oleh rasa hangat yang diberikan istrinya.

Tapi siapa yang tau, entah takdir mempermainkannya. Istrinya meninggal saat umur putra mereka masih muda.

Back topic..

Aris pergi ke BM untuk memeriksa apakah mereka masih aman, tidak aneh-aneh. Sebab dia merasa akan ada sesuatu yang terjadi. Jadi tidak ingin hal buruk terjadi dia pun langsung menuju BM.

Dan sekarang. Aris sedang berada di sebuah kafe, menunggu teman-temannya datang.

Setelah beberapa saat orang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.

Tingg..

Bell kafe berdering menandakan ada orang masuk.

"Terlambat.." kata Aris saat Brian datang.

"Hehe maaf Ris, biasalah jalan macet tadi" kata Brian.

"Lo oke kan? Wajah lo pucat?" tanya Brian hawatir.

"Oke kok, jangan terlalu berlebihan deh. Udah tau kulit gue itu putih pucat, jadi mana yang lain?"

"Tunggu bentar gw panggil mereka ntar.." baru saja Brian akan mengambil ponselnya tapi bunyi lonceng kafe menghentikan tindakan Brian.

Tingg bell kembali berbunyi

"Nah itu mereka" seru Brian.

"ADRIAN... Disini!..." Brian berteriak, membuat banyak pasang mata mengarah kepadanya.

"Malu-maluin aja lo bego" kesal Nino mendekat.

"Lo anak siapa sih?" ucap Adrian jijik

"Ya anak bapak emak gue lah. Siapa lagi, kan nggak mungkin anak tukang ojek"

"Serah deh! Serah!"

"Kek cewek aja lo!"

"Bodo!"

"Kalian semua telat!!" ucap Aris dengan pandangan kesal.

"Sorry.."

"Kenapa dengan wajah mu itu?" tanya Alando terselip kekhawatiran dalam nadanya.

"Tidak apa-apa"

"THE KING"_(ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang