28

9 3 0
                                    

Hai yorobun Im back hahaha jangan lupa tinggalkan vote yah jangan jadi pembaca gelap hihihi.

Vote dan komen ditunggu
Jangan hujat hehe
❤️❤️❤️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aris memasuki sebuah tempat yaitu kafe, tampak ia berjalan menuju ke suatu sudut.

Menikmati secangkir kopi tanpa memikirkan keadaan lambung nya setelah ini, terlalu banyak masalah berkecamuk di kepalanya membuat dia tidak berfikir panjang. Apalagi setelah percakapannya tempo hari dengan sang kakak.

FLASHBACK ON

Tok.. tok.. tok..

Pintu diketuk dengan pelan seraya memanggil pemilik kamar.

"Ris.. Aris.. apa kamu didalam?"

"Yaa, masuk aja hyung" sautnya dari dalam.

Cklek..

Dapat Mateo liat adiknya itu sedang berkutat dengan laptopnya, plus secangkir susu pisang disampingnya.

Mateo hanya dapat tersenyum melihat pemandangan itu.

"Kamu ngapain?" Tanya Mateo seraya berjalan mendekat dan menghempaskan tubuhnya di kasur sang adik, tepat disampingnya.

"Kerja hyung" setelah menjawab Aris kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Ada apa hyung?" Tanya Aris tanpa mengalihkan pandangannya pada layar laptop didepannya.

"Tidak, hyung cuma mau melihat mu saja"

"Bohong"

"Aish" decak Mateo pura-pura kesal. Dia tau bahwa tidak mungkin menyembunyikan dari sang adik.

"Yaudah deh, sebenarnya.." entah kenapa Mateo menjadi ragu untuk mengatakan yang sebenarnya pada adiknya. Masalah mengenai kaluarga Park membuat Mateo bimbang. Juga dia sudah berjanji untuk membantu Yoongi kemarin, jadi bagaimana ini?

Aris masih menunggu kelanjutan ucapan kakaknya, namun setelah beberapa menit berlalu sang kakak tidak juga berbicara.

"Ada apa hyung?" Tanya Aris kini menatap lekat Mateo.

"Bagini.. nmm.. gimana yaaa.. khum gini.."

"Jadi beberapa waktu lalu hyung kan pergi joging, dan tidak sengaja bertemu dengan d-dengan Yoongi"

Dapat dilihat dengan mata telanjang bahwa ekspresi Aris sedikit berubah.

"Mm" Aris hanya berdehem.

"Lalu dia cerita kalo T-Taehyung mengalami gangguan jiwa" Mateo benar-benar tidak berani menatap langsung netra sang adik.

"Terus?"

"Dia meminta bantuan agar kamu.. agar kamu bisa membantunya" kali ini Aris tidak mengatakan apapun. Kesunyian ini membuat Mateo makin tegang. Meskipun dia adalah yang tertua, namun jika adiknya sudah marah. Habis sudah.. dia tidak akan berani lagi.

"Heh! Ganggu jiwa!"

"Lemah sekali!" Batin Aris tertawa mengejek.

"Tidak usah mengatakannya lagi hyung, aku tidak akan pernah lagi ke sana"

"Aku dengan mereka itu sudah berakhir hyung, jadi jangan terlalu berharap aku mau bertemu dengan mereka"

"Skakmat! Ini sudah berakhir!" Batin Mateo.

"THE KING"_(ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang