21. The prince

12 4 0
                                    

Ana berjalan di sekitar pertokoan pinggir jalan lalu masuk ke dalam mall untuk menghabiskan waktu istirahat.

KRUCUUUK..
Perut ana berbunyi.
Ah gue lapar tapi memang sarapannya kurang sih dan sekarang udah jam makan siang.

Ana merogoh sakunya.
Ah money opso..
Gue lupa kalau miskin, gue cuma makan enak kalau lagi sama arrow.
Ana tertawa.

Ana mencium aroma roti yang keluar dari oven juga aroma es krim vanila.

Si hongyi kenapa nggak pernah kasih uang jajan buat li ana sih.
Ana ngedumel dalam hati sambil berjalan cepat meninggalkan etalase penjual makanan.

Seorang pria memakai hoodie hitam dan bermasker berlari kencang dan hampir menabrak ana.

Untung gue bisa menghindar pikir ana lalu melihat ke arah pria itu berlari.

Ana kaget melihat seorang anak berusia tiga tahun berlari ke arah eskalator sendirian.

Ibunya yang sibuk dengan belanjaan dan ponselnya baru sadar kalau anaknya berjalan ke arah eskalator.

"ARYAAA.."Teriak ibu sang anak panik berlari ke arah anaknya.

Bocah bernama arya itu terjatuh karena pijakannya tidak tepat.

Pria bermasker itu melompat dan berhasil menangkap dan menyelamatkan arya.

Pria itu mendarat di lantai bawah tanpa cedera dan anak itu berada dalam gendongannya.

Ana menarik nafas lega.
Dia pasti bukan manusia biasa, gerakannya terlalu cepat bahkan untuk seorang atlet olahraga paling hebat sekalipun.

Ana terus memperhatikan pria itu yang kini naik kembali ke lantai dua.
Setelah mendapatkan ucapan terima kasih dari ibu sang anak, Pria itu menuju meja di food court tempat teman-temannya berkumpul.

Termasuk pria itu jadi empat orang.

Ana tertarik jadi terus memperhatikannya dari jarak jauh.
Apalagi ketiga temannya yang lain juga tampak tidak biasa.
Penampilan mereka keren walau hanya berpakaian kaos biasa.
Mereka semua memakai masker padahal di dimensi ini nggak ada corona.
Hehehe..
Ana teringat anggota boyband yang pernah di idolakannya.

"Wah gerakan hebat bro"Puji temannya ciel.

"Kalau payah mana mungkin Earl jadi leader the prince"Ucap dev.

Earl tersenyum di balik maskernya.

"Loe merasa nggak dari tadi murid perempuan itu memperhatikan kita"Ujar jin melihat ke ana.

Ana tersadar kalau jin mengetahui ana sedang melihatnya.

Waduh gawat gue ketahuan batin ana pura-pura berjalan santai melewati food court menuju lift.
Aduuuh liftnya lama lagi gerutu ana dalam hati.

Earl, ciel, dev menengok ke arah yang di tunjuk oleh jin.

"Cantik bro, tipe gue banget"Ujar ciel nyengir.

"Dia nggak tertarik sama loe, dia memperhatikan earl yang menyelamatkan bocah tadi"Ucap jin.

"Dekati dia bro"Ucap dev pada earl.
"Kalau loe berhasil bawa dia kemari, gue yang bayar semua makanan di atas meja ini"

Earl menghela nafas.
"Gue nggak tertarik"

"Nggak asyik loh"Gerutu dev.

"Kenapa nggak loe sendiri aja"Gerutu earl.

"Jadwal gue senin sampai jumat udah penuh"Dev tertawa.

"Dasar buaya darat"Ledek ciel membuat tawa dev makin kencang.

Ana imagination loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang