16. Feel Comfortable

9 4 0
                                    

Sangria membuka tabir pelindung di sekitarnya, ana bisa melihat sekelilingnya.
Dunia dimensi naga khayalan sangria kini menghilang.

Rupanya mereka muncul di kamar arrow setelah teleport meninggalkan apartemen darren.

"Ada satu hal lagi yang bikin gue heran, kenapa gue bisa pegang tangan loe padahal loe itu kan roh"Tanya ana bingung.

"Itu karena purple sword dan purple stone terhubung"Jawab sangria.
"Orang biasa tidak bisa melihat wajah saya kalau saya tidak memakai topeng, mereka hanya akan melihat cahaya terang, berbeda dengan para pemilik kristal"

Oh iya betul juga pikir ana.

Jadi rupanya Leonel saat itu memberi wily kristalnya agar wily selamat dari kutukan harimau putih.
Leonel menyayangi keluarganya dan rela kehilangan nyawanya demi menyelamatkan keturunannya.

Ana menguap.
Pikirannya mumet, kejadian saat bersama darren juga membuatnya lelah.
"Apa darren baik-baik saja"Gumam ana yang sempat melihat darren muntah darah.

"Putri tenang saja, dia baik-baik saja"
Sangria tersenyum.
"Lebih baik putri beristirahat saja, saya akan berjaga"

Mana bisa gue tidur kalau di dalam kamar asing begini, udah gitu di jaga cowok ganteng pula.
Ana melihat tempat tidur arrow yang nyaman.

Ana duduk di tempat tidur lalu berbaring.

Sangria berdiri tepat di sebelah ana.

"Ngapain loe berdiri, kemarilah tidak perlu berjaga"Ucap ana.
"Darren tidak akan berani kemari, kurasa dia baru akan sadar saat pagi"

Sangria merona.
"Loe dan arrow itu satu tubuh kan, semalam saat gue menyentuh arrow artinya gue juga menyentuh loe..Ya kan?"

Sangria menunduk malu.
"Saat aku berubah jadi pedang dan masuk ke tubuh putri artinya aku tidak berada dalam tubuh putri yang ada hanya pedangnya, rohku berada dalam tubuh arrow"Ungkap sangria jujur.

Sangria hanya bisa keluar saat harimau putih tertidur.

"Ya gue sudah menduganya, kemarilah berbaringlah di sini, temani gue..Ini perintah!"ujar ana.

Sangria ragu sesaat namun tidak berani membantah.

Sangria berbaring di sebelah ana.

Ana mendekat dan berbaring di dadanya.
"Ah nyaman sekali, gue merasa aman saat bersama loe"Ujar ana.

Sangria mematung, seandainya dirinya manusia mungkin jantungnya akan seperti genderang perang saat ini.

"Loe nggak bisa merasakan sentuhan gue saat ini ya?"Tanya ana teringat saat dirinya pernah mengalami hal yang sama seperti sangria.

"Iya..Semua terasa hampa"Jawab sangria dengan nada sedih.

Ana mendongak dan membelai pipi sangria.
Sangria menatap wajah ana.
"Terima kasih karena loe selama ini menemani gue juga sharna"

Sangria tersenyum.
"Sebuah kehormatan bisa bersama anda dan putri sharna"

Ana tersenyum teringat berbagai peristiwa yang di alaminya bersama purple sword.

Tak lama ana jatuh terlelap.



Pagi hari.

Wei long dan mei xi sedang sarapan ketika seorang pelayan memberitahu kalau ada orang di kamar arrow.

"Itu pasti ana"Ucap wei long.
"Biarkan saja"

"Antarkan sarapan untuk ana, buat juga makanan kesukaan arrow!"Perintah mei xi.

Ana imagination loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang