22. Other Memories

9 3 0
                                    

"Rumah gue sama loe, jauhan loe"Ucap earl yang bergelantungan di bis tepat di sebelah ana.

Bis penuh sesak karena jam pulang kantor dan jam bubaran sekolah.

"Silahkan duduk"Ucap seorang pria pada ana.
Pria itu turun di sebuah halte.

Ana merasa tidak enak karena ada dua orang wanita  berdiri di sebelahnya.

"Ibu aja silahkan"Ujar ana pada wanita di sebelah kirinya.

Wanita itu tersenyum duduk sambil mengucapkan terima kasih.

Wanita di sebelah kanan ana berwajah masam karena merasa usianya lebih tua.

Earl memperhatikan wanita yang duduk.
"Usia kandungannya berapa bulan bu?"Tanya earl.

Wanita itu mendongak melihat pria bermasker di hadapannya.
"Baru tiga bulan"Jawabnya.

Wanita di sebelah kanan ana raut wajahnya tidak masam lagi setelah tau ana mempersilahkan duduk pada wanita yang sedang hamil.

Ana tersenyum pada earl.
Earl juga tau wanita ini sedang hamil..
Sepertinya earl memang bukan manusia biasa batin ana.
Vampire..
Kurasa bukan auranya berbeda dengan milik darren.

"Gue turun di sini"Ujar earl menekan tombol stop.
Earl bergegas turun dari bis.

"Kenapa loe ikut turun?"Ujar earl heran melihat ana yang kini berdiri di belakangnya.

Suara petir terdengar..
Langit memang sudah mendung dari sejak mereka menaiki bis.

"Loe tau kalau wanita tadi sedang hamil"Ucap ana dengan tatapan menyelidik.
"Gerakan loe lebih cepat dari manusia biasa"ujar ana lagi.

Earl memandang ana.

"Loe makhluk apa?"Tanya ana mencoba membaca pikiran earl.

Terlintas dua kata dalam pikiran earl.

"Manusia serigala"Ucap ana sedikit terkejut.

Earl mundur satu langkah ke belakang saat ana menyebut kata itu.
Bagaimana dia bisa tau batin earl panik.

"Loe terlalu banyak menonton film"Ujar earl mencoba berbohong, earl tertawa namun tawanya langsung lenyap saat ana tersenyum dan berkata yang membuat earl kaget.

"Rupanya bukan cuma vampire, manusia serigala juga benar-benar ada dan loe salah satunya, ok kalau begitu sampai jumpa"ucap Ana berbalik badan hendak pergi tapi earl menghadangnya.

"Ikut gue"Earl menyentuh pergelangan tangan ana berbarengan dengan hujan yang mulai turun keduanya masuk ke dalam sebuah perumahan mewah.

Ana setengah berlari agar bisa mensejajari langkah kaki earl yang berjalan sangat cepat.

Mereka tiba di depan sebuah pagar dengan tembok tinggi yang atasnya di beri kawat dan pintu pagar yang juga menjulang tinggi membuat ana teringat penjara yang di kunjunginya saat bertemu paula.

Tidak ada orang yang akan bisa melihat keadaan di dalam dari luar pagar.

Earl membuka gembok pagar dengan kunci yang di bawanya.

Ana dan earl masuk.

Ana terkesima melihat tempat tinggal earl.

Ini seperti sebuah pondok di dalam hutan.
Banyak tanaman di halaman bahkan rumput liar yang sengaja di biarkan tumbuh tinggi.

Namun setelah masuk ke dalam pondok jauh berbeda dari kesan seram.

"Kenapa loe ajak gue ke sini?"Ana menatap earl yang duduk di sofa yang tampak nyaman.

Ana imagination loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang