91. Anzel

4 2 0
                                    

Setelah makan malam anzel dan Q menonton film.
Lampu di matikan, sinar hanya berasal dari televisi.

"Ini film lama, yang main almarhum grandpa hongyi"ucap Q memberitahu.

Anzel terdiam.
Hongyi.. Nama itu sepertinya tidak asing.

"Wah seru juga padahal film lama"Puji Q asyik menonton.

Mendadak sepi.
Rupanya Q ketiduran..

Anzel mematikan televisi lalu pergi ke kamar.



World school.

Dio mengantar Q ke sekolah sebelum ke rumah sakit.
Anzel juga berada di mobil, dio hendak mengajak anzel ke rumah sakit.

"Sampai ketemu anzel, terima kasih sudah mengantarku ayah"ucap Q.

"Bye"Ucap anzel keluar dari mobil dan hendak pindah duduk di sebelah dio.

"Kak lijun"Panggil Q.

Anzel menoleh.
Jadi ini yang namanya lijun batin anzel, tampan sekali..

Lijun mendekat melihat Q.
"Selamat pagi uncle dio"Sapa lijun.
"Terima kasih kadonya"

"Pagi, ya sama-sama"jawab dio.
"Anzel ayo"

Lijun tersenyum ramah melihat anzel.
"Dia siapa?"tanya lijun pada Q.

"Ini saudara dari grandpa junjie"Ucap Q memperkenalkan.
"Namanya anzel"

"Hai anzel, gue lijun"Sapa lijun.

"Hai"Ucap anzel tersenyum.

"Maaf nih mengganggu tapi kita udah telat anzel"Ucap dio.

"Iya maaf, see you"Pamit anzel pada lijun dan Q.

Anzel buru-buru masuk ke dalam mobil.

Dio melajukan mobilnya keluar gerbang world school.

"Cantik dan ramah"Ucap lijun.

"Kak lijun naksir anzel ya"goda Q.

Lijun tertawa.
"Loe juga pasti naksir, kalau bukan saudara ya kan"Balas lijun iseng menggoda Q.

Q merona.





Rumah sakit.

Anzel hari ini membantu dio.

Dio mengadakan acara makan bersama tunawisma dalam rangka memperingati hari jadinya rumah sakit.

Anzel bertugas membagikan makanan untuk para tunawisma dan dokter yang sukarela memeriksa kondisi kesehatan para tunawisma tersebut.

Antrian sudah panjang.

Anzel menaruh nasi di nampan.

"Jangan terlalu banyak cantik"Ucap pria itu.

Anzel mendongak.
Ah kenapa di dimensi ini banyak lelaki tampan pikir anzel.

"Nama kamu siapa?"Tanya wily.

Anzel tidak menjawab lalu menaruh daging dan sayur di nampan wily.

Wily memperhatikan anzel yang menyingkirkan potongan cabe dari nampan wily.

"Bagaimana kamu bisa tau aku nggak suka cabe.."Ucap wily heran.

"Dokter wily antrian panjang"Ucap salah satu dokter yang mengantri.
"Kenalannya di tunda dulu"Goda temannya.

"Iya maaf"Wily nyengir berjalan ke salah satu meja namun wily masih memperhatikan anzel.

Setelah selesai bertugas anzel keluar dari ruangan.
Rupanya wily menunggunya di luar.

Ana imagination loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang