80. Escape

1 2 0
                                    

Saat bangun anli melihat tempat tidurnya di penuhi kantong.

Anli memeriksanya dan terkejut.

Wah bermacam pakaian, gaun bahkan bra dan celana dalam juga ada.
Idih hahaha..
Anli tertawa melihat celana dalam bergambar stroberi.
Dulu waktu kecil anli punya..
Ternyata ukuran besar juga ada batin anli.

Hazel keluar dari kamar mandi.
Hazel baru beres mandi, handuk terlilit di pinggangnya.

"Ternyata belanja pakaian itu melelahkan, kenapa wanita sangat menyukainya.."gumamnya menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur.

Anli menelan ludah melihat tubuh atas hazel..
Wah..
Anli mencoba fokus dan membaca pikirannya.

Semalam hazel dan vaw nggak tidur rupanya, mereka ke kota, merampok mall terbengkalai, mengambil pakaian untuk anli setelah vaw menyadari anli nggak pakai daleman.
Anli merona.
Ah memalukan sekali.

"Terima kasih"ucap anli.

"Ah ini mudah, kalau butuh sesuatu bilang aja"Hazel nyengir.

Anli mengangguk.

"Udah sana mandi atau loe mau lihat gue melepas handuk atau mau loe yang lepasin" Hazel iseng menggoda.

Anli melompat dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.

Hazel tertawa melihat tingkah anli yang panik.





Apartemen linyi.

Semenjak hongyi menikah dengan ciara, linyi tinggal sendirian di apartemen.

Linyi tidak menikah karena linyi tidak akan bisa menyukai wanita selain ana.
Tapi nyatanya..
Dirinya sudah pernah menikah dengan ana dan anli adalah putri kandungnya.

Ah kebenaran ini begitu menyakitkan..
Kenapa baru sekarang ana mengungkapkan semuanya.
Jika saja terungkap dulu, dua belas tahun yang lalu mungkin linyi akan berjuang untuk mendapatkan ana dan anli..
Tapi sekarang.
Usianya hampir lima puluh tahun di banding ana yang awet muda akan seperti ayah dan anak batinnya.
Sial..
Gue kalah muda dari li.

Ini tidak adil..
Walau gue nggak bisa bersama ana, gue berhak atas anli.
Anli anak kandung gue..
Anak gue.

Li muncul di apartemen linyi.

"Mau apa loe kemari brengsek"Maki linyi geram melihat li.

Li tau linyi pasti akan marah.
Tapi waktunya sudah tidak lama lagi dan hanya linyi yang bisa membantunya.

Li berlutut di depan linyi.

Linyi ternganga.
"Ngapain loe"

"Hidup gue nggak akan lama lagi, gue nggak bisa tinggal lama di dimensi ini.. Roh gue akan segera menghilang dan ana tidak boleh tau"

Linyi bingung.
"Maksud loe apa, gue nggak mengerti?"

"Seharusnya gue nggak meninggalkan dimensi terbuang..gue melanggar hukuman gue dengan meninggalkan dimensi itu, tapi gue nggak menyesal karena gue melakukannya untuk ana"

Linyi merasa kalau li sedang sekarat.

"Anli menggantikan hukuman gue dengan pergi ke sana.. Ini sebuah peringatan.. Gue baru sadar saat anli pergi ke dimensi terbuang untuk pertama kali.. Agar anli bisa kembali maka gue harus mengorbankan diri"

"Apa anli dalam bahaya?"Tanya linyi mulai khawatir.

"Anli terjebak di dimensi terbuang kali ini dia tidak bisa pulang kecuali gue mengorbankan tubuh"

Linyi terkejut.
Nyawa di tukar nyawa..

"Loe nggak bisa membiarkan putri gue mati!" Linyi marah.

Ana imagination loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang