Ana membawakan makanan untuk li yang sembunyi di salah satu kamar tamu yang kini sekarang menjadi kamar ana.
Li menikmati masakan bibi lim, sementara Ana menyalakan televisi di kamarnya.
Ponsel ana berbunyi.
Ana membaca pesannya sekilas lalu menaruh ponselnya kembali.Li yang sudah selesai makan mengambil potongan buah di atas piring kecil lalu membawanya ke dekat ana yang sedang menonton tv.
"Ada acara bagus nggak?"tanya li.
"Kebanyakan iklan"Jawab ana.
"Mau dong aaa"Ana membuka kedua mulutnya.Li menusukkan garpu ke potongan kecil semangka lalu menyuapi ana.
"Manis"ucap ana sambil mengunyah.
"Mau lagi yang anggur.. Yaah"Ana melihat li baru saja memasukkan buah anggur terakhir ke dalam mulutnya.Ana mendekat lalu merebut anggur yang sebagian ada di luar mulut li menggunakan mulutnya.
Li terkejut bukan karena anggurnya di rebut ana tapi karena bibir mereka bersentuhan.
Ana mengunyah dan menelannya sambil tersenyum.
"Loe sengaja ya"ucap li menahan debaran jantungnya.
"Iya, gue suka banget soalnya"jawab ana.
Deg..
Li merona."Anggur salah satu buah favorit gue"ucap ana lagi tatapan matanya tertuju pada layar televisi.
Ooo.. Yang dia maksud rupanya anggur.
Gue salah paham..
Li mendadak kecewa.Gue musti sadar diri, gue bukan pacarnya..
Tadi cuma kebohongan.
Dia bukan sedang merayu gue.Ana menekan tombol volume tanpa sadar hingga naik.
Dari tadi ana membaca pikiran li.Li merebut remote televisi dari tangan ana lalu mengecilkan volumenya.
"Kalau berisik nanti bibi lim ke sini"ucap li cemas takut ketahuan.Ana memandang wajah li yang khawatir.
Ana menggigit bibir bawahnya.
Sial gue nggak tahan lagi batin ana penasaran teringat mimpinya.Ana menarik remote di tangan li dengan kencang membuat tubuh li mendekat ke ana.
Ana lalu mencium li.
Li terkejut dan menjatuhkan remote di tangannya.
Sebuah ingatan milik li muncul di benak ana.
Ana berhenti mencium li.
"Loe.."ucap ana.
Tadi bukan mimpi.."Loe datang saat gue tidur dan mencium gue"ana menatap li yang merona dan merasa bersalah.
"Saat gue datang loe sedang tidur..Maaf gue tergoda"Li menunduk malu.
Ah ana mengetahui dan mengingatnya sekarang batin li.
Memalukan sekali gue ambil kesempatan saat dia tertidur.
Ana pasti menganggap gue brengsek.Gue ingin menciumnya karena terpengaruh mimpi atau karena memang ingin batin ana ragu.
Gue harus cari tau..Ana menyentuh kedua pipi li, li yang menunduk kini mendongak, ana menciumnya lagi dan kali ini li membalas ciumannya.
Jantung ana berdebar kencang.
Bisa gawat kalau di teruskan.
Ana berhenti mencium.Li menatap ana.
Nafasnya memburu.
Kenapa berhenti..
Gue masih menginginkannya."Maaf"ucap ana menatap li.
"Maaf kenapa, gue juga ingin mencium loe"ucap li.
Gue memang menyukai loe batin li."Gue nggak yakin dengan perasaan gue saat ini"ucap ana.
Ini bukan cinta, hanya nafsu karena gue kesepian pikir ana.
Saat ini yang ada di hati gue masih sky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana imagination love
FanficAna yang berupa roh meninggalkan dimensi empat kerajaan dan pergi menuju dimensi lain melalui simbol waktu yang di buat oleh baz. Ana menuju dimensi di mana lian tidak pernah ada.. Tapi benarkah lian tidak akan ada.. Dimensi terbuang ini di huni ole...