39. Disguise

5 4 0
                                    

Siang hari.

Linyi menatap layar ponselnya.
Akan menyenangkan kalau gue punya nomor hp ana.
Oh iya gue lupa..
Ana bilang nggak punya.
Apa gue belikan aja buat dia ya.
Tapi nanti dia tersinggung nggak ya.
Ah gue bilang aja sebagai ucapan terima kasih karena udah menyelamatkan gue.

Linyi keluar dari mobilnya lalu masuk ke toko elektronik.
Tak lama linyi keluar dari toko sambil menenteng kantong tas berwarna biru muda.

Linyi melajukan mobilnya menuju rumah junjie.

Linyi menekan bel gerbang depan rumah junjie.

Pintu gerbang terbuka otomatis.

Linyi memarkirkan mobilnya.

Linyi melihat ana sedang duduk di taman halaman depan.

"Ana"Sapa linyi.

Ana yang sedang memperhatikan bibi lim menyapu menengok ke arah datangnya suara.

"Linyi"Ucap ana terkejut.
"Ada apa?"

"Ini, ucapan terima kasih karena loe udah menolong gue"Ujar linyi memberikan ana kantung tas biru mudanya.

"Loe nggak perlu kasih hadiah karena gue menyelamatkan loe"Tolak ana.
"Gue melakukannya buat diri gue sendiri"

Linyi bingung.
"Buat diri loe sendiri"Ulang linyi tidak mengerti.

Ana tersenyum lalu mengalihkan pembicaraan.
"Memang loe beli apa sih, duduk sini"

Linyi duduk di sebelah ana.
"Ponsel"Jawab linyi menoleh ke arah ana.

"Loe mau menerima kan?"Tanya linyi memandang ana.

Ana melihat sesuatu di dada linyi namun hanya sedikit karena terhalang kemeja.
Setau gue linyi nggak punya tato pikir ana.

"Ana"Panggil linyi menyadarkan ana yang termenung.

Ana melihat ponsel warna biru muda yang di keluarkan linyi dari kotaknya.
"Udah ada nomornya, tinggal pakai..gimana loe suka nggak?"

"Ini biru langit, warna kesukaan gue"Ucap ana.

"Oh ya"Ujar linyi senang.
"Jadi loe mau menerimanya"

Ana mengangguk lalu mengambilnya.
"Iya terima kasih"

Bibi lim menghampiri ana.
"Ada tamu ya non, mau di buatkan kopi atau teh?"

"Nggak usah repot"Tolak linyi.

"Dia nggak suka teh atau kopi bi, linyi sukanya jus stroberi"Ucap ana tertawa pelan.

"Oh"Ujar bibi lim.
"Tapi bibi belum sempat ke pasar beli buah"

"Nggak usah bi, aku mau langsung pergi lagi masih ada urusan"Ujar linyi tersenyum.
Siang ini gue masih harus mengintai di garden resto batin linyi teringat misinya.

"Apa gue boleh nebeng, gue juga mau keluar, gue mau ketemu nyokap junjie di garden resto"ucap ana.
"Tinggal ganti gaun aja tapi kalau loe buru-buru.."

"Oh kebetulan sekali gue juga mau ke garden resto, gue tunggu"Ucap linyi.

"Ok sebentar ya"Ana bergegas lari ke dalam rumah.

Bibi lim geleng-geleng kepala.
"Semangat sekali non ana"Gumam bibi lim.

Linyi tersenyum mendengar perkataan bibi lim.

Lima menit kemudian ana yang memakai gaun berlari ke arah linyi yang berdiri di samping pintu mobilnya.

"Ayo"Ucap ana.
"Bibi lim, ana pergi dulu ya"Pamit ana.

Ana imagination loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang