73. Gossip

5 3 0
                                    

Junjie, hongyi dan linyi mengunjungi rumah li.

Ketiganya duduk di teras.

Ana menemui mereka, sementara li di dalam menonton bersama anli dan wily.

"Kabar loe dan anak-anak gimana?"Tanya junjie.

"Kami baik"jawab ana.

"Kalau loe butuh bantuan apapun jangan segan meminta pada gue"Ucap junjie.

"Pada kami juga"ucap hongyi.

Ana mengangguk
"Terima kasih"

Linyi masih memperhatikan, linyi bingung mau bicara apa.

Anli tiba-tiba keluar.
"Om linyi"Panggil anli.

Linyi tersenyum dan memeluk anli.

"Kok cuma om linyi yang di peluk"Junjie pura-pura cemberut.

Anli lalu memeluk junjie juga hongyi bergantian.

Li keluar membawakan minuman.

"Sorry jadi merepotkan loe"Ucap junjie.

"It's ok"Li nyengir menaruh baki dengan empat gelas jus.
"Silahkan di minum"

"Udaranya panas memang cocok minum jus dingin"Ucap hongyi mengambil jus jeruk.

Junjie mengambil jus mangga.

Linyi mengambil jus stroberi.

Tersisa jus alpukat di meja.

"Anli mau"Ujar anli.

Ana mengambil jus alpukat dan memberikannya pada anli.

"Nggak mau"Tolak anli.
"Anli maunya itu"anli menunjuk jus stroberi milik linyi.

"Oh.."Linyi tidak jadi minum dan memberikan jusnya pada anli.
"Ini nona manis silahkan"

"Asyik"Ujar anli.

"Anli"tegur ana.

"Nggak apa"ucap linyi.
"Anli suka jus stroberi?"Tanya linyi.

"Suka"Jawab anli.

"Asem juga"Ucap hongyi.

"Nggak apa, enak kok anli suka"Jawab anli.

"Selera kamu sama kaya om linyi, cocok jadi anaknya"Ucap hongyi.

Ana yang sedang minum jus alpukat tersedak.

"Loe nggak apa"Li menepuk pelan punggung ana.

"Nggak apa"Ujar ana.
"Anli masuk ke dalam temani wily"Perintah ana.

"Okay mom"Anli memberikan jusnya yang tinggal setengah pada linyi.
"Makasih om baik, setengah lagi buat om aja"Anli lalu berlari masuk ke dalam.

"Aduh anak itu, sini gelasnya"Ana mau mengambil jus stroberi anli namun linyi meneguk sisanya hingga habis.

Semua tercengang.

"Sayang"Ucap linyi tersenyum.



Malam harinya.

Ana dan li mengobrol di teras ketika si kembar sudah tidur.

"Apa gue boleh bertanya hal pribadi?"Tanya li.

"Apa?"Tanya ana.

"Apa loe masih menyukai linyi?"Tanya li.

Ana memandang li.

"Diam artinya iya"Ucap li.

Ana ragu mau memberitahu li.

Ana menggeleng.
"Gue merasa bersalah sama dia, gue nggak pantas buat linyi, gue udah menyakiti hatinya dengan menghapus ingatannya, waktu lima tahun membuat perasaan gue padanya berubah begitu saja"

Ana imagination loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang