48. Now I'm jealous

4 3 0
                                    

Parkiran cottage.

"Wah banyak sekali es krimnya"Ana melihat dua kantong plastik besar terisi penuh.

"Iya sekalian buat yang lain"ujar junjie.

"You are so kind, thank you"Ucap ana tersenyum lalu mengambil es krim rasa vanila dari dalam kantung.

Junjie mengambil rasa cokelat.
"Loe mau?"Junjie melihat ke arah wei long.

Sepertinya enak tapi tangan gue sibuk pegang kamera video batin wei long.
Wei long menggeleng.

Ana yang berdiri dekat wei long iseng mendekatkan es krim miliknya ke mulut wei long.
"Hei"Tegur wei long menatap ana.

Junjie tertawa melihat mulut dan pipi wei long yang belepotan es krim.

Wei long memberikan kamera videonya pada salah satu kru.
Wei long mengambil es krim cokelat di kantung plastik membuka plastiknya dan mengarahkannya kepada ana sambil tersenyum iseng.

Ana yang mengetahui niat wei long berlari kabur dan wei long mengejarnya.

Junjie tertawa kencang melihatnya.

Hongyi dan achen yang baru tiba bingung.
"Loh kok malah boss wei long kejar-kejaran sama ana"Ucap achen.

Hongyi memperhatikan ana dan wei long yang berlari ke arah pantai.
Kenapa gue nggak suka melihatnya batin hongyi.




Di pantai

"Okay gue nyerah.. Huh.. Kenapa loe kuat sekali larinya"Wei long berjongkok di pantai nafasnya tersengal karena habis berlari berusaha menangkap ana.

Wei long menatap es krim cokelat yang meleleh di tangannya.

Ana berjongkok di hadapan wei long.
"Loe udah nggak marah sama gue kan"

Wei long menatap ana.
Rupanya ana sejak tadi menyadari kalau gue menghindar untuk menatap dirinya pikir wei long.

"Gue masih dendam"Ucap wei long tersenyum iseng.
Wei long hendak menyentuh pipi ana dengan telapak tangannya yang penuh es krim.
Ana menahan kedua tangan wei long dengan tangannya, ana yang jongkok kehilangan keseimbangan dan tubuhnya terdorong terjatuh ke belakang.

Tubuh wei long ke tarik maju menimpa tubuh ana, wei long tersenyum jahil mendekatkan mulut dan pipinya yang belepotan es krim dan menempelkannya ke pipi ana.

"Wei long"protes ana.

"Satu sama"Ujar wei long tersenyum memandang wajah ana.

Deg..
Sial..
Perasaan ini lagi batin wei long.
Gue ingin sekali menciumnya pikir wei long.
"Izinkan gue mencium loe"Wei long mencium bibir ana tanpa menunggu jawaban dari ana.

Ana memejamkan mata.
Sudah lama sekali batin ana.
Kenangan selama bersama wei long satu persatu melintas di benak ana.

Sadarlah ana..
Itu masa lalu..
Wei long milik lian.
Tapi gue kan sekarang adalah lian.

Ana mendorong pelan tubuh wei long.

Wei long berhenti mencium.
"Rasanya seperti mencium manekin"Ucap wei long.

Ana menelan ludah lalu membuka kedua matanya.
Ana tadi mati-matian tidak membalas ciumannya.

Terdengar langkah kaki mendekat.

Wei long bangkit dari tubuh ana lalu membantu ana bangun.

"Boss syutingnya mau di lanjut nggak?"Tanya achen.

"Sudah cukup untuk hari ini"Jawab wei long.

Ana masih terdiam bahkan saat mereka kembali ke cottage untuk makan siang.




Ana imagination loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang