27. Li and Fi

11 4 0
                                    

Sangria berjalan mondar mandir di dalam kandang.

Harimau memang binatang dan harus berada di hutan atau kandang.
Sangria menyadari nasibnya sekarang yang tanpa kekuatan.

Terjebak di sini bersama kuda-kuda pikir sangria berdiri di pintu kandang melihat air hujan yang turun dengan deras.

"Putri"Ucap sangria terkejut melihat ana yang berlari menerobos derasnya hujan menuju ke arahnya.

Tubuh ana yang basah memeluk sangria.

Sangria mematung.
"Ada apa?"

Ana mendongak.

Sangria melihat mata ana yang berkilat.
"Vampire"Ujar sangria terkejut.

"Gue nggak bisa menahan diri gue.."Ucap ana nafasnya tersengal.

"Ada darah vampire yang mengalir dalam tubuh putri, kondisi putri tidak stabil saat ini"Ucap sangria.

Ana melihat leher sangria.
"Haus"Ucap ana.
Tubuh ana gemetar.

Sangria menggulung sampai siku kaos lengan panjangnya lalu mengulurkan pergelangan tangannya pada ana.
"Silahkan putri"Ucap sangria.
Sangria tau ana ingin minum darah.

Ana menggeleng.
"Tidak, bagaimana kalau gue nggak bisa berhenti"

"Tidak apa"Sangria tersenyum menenangkan ana.

Ana menggigitnya, Sangria mengerenyit menahan sakit.

Bukan hanya darah yang gue inginkan batin ana tidak jadi minum darah sangria.
Ini tidak akan menghilangkan haus gue.
"Sangria ucapkan sumpah pernikahan dalam dimensi dunia naga"ujar ana.

Sangria terbelalak.

"Gue nggak mau melakukannya dengan orang lain, gue mohon"Pinta ana masih gemetar.
"Gue akan jadi milik loe tidakkah loe menginginkan gue"Ucap ana menyentuh pipi sangria.

Sangria terdiam tampak berpikir sebelum akhirnya berkata dengan sungguh-sungguh.
"Saya mencintai putri tapi menikah bukanlah perkara hanya sebatas sumpah hanya untuk memuaskan hasrat"Ucap sangria memeluk tubuh ana yang gemetar.
Bertahanlah putri batin sangria.

Ana membawa sangria berteleport.


Kamar arrow.

"Ini di rumah"Ucap sangria melihat sekelilingnya.
Keduanya masih berpelukan.

"Putri.. Ah.."Sangria mendesah merasakan ciuman ana di lehernya.

Ana mendorong tubuh sangria ke tempat tidur.

Sangria merasakan jantungnya kini berdebar kencang.
Ana mencium sangria.

Sangria memejamkan mata.
Apa ini mimpi..

"Ini nyata"Ucapan ana membuat sangria membuka kedua matanya.

"Bantu gue melepaskan kancingnya"Ucap ana membuka kancing kemeja sangria yang basah.

Sangria menelan ludah..
Tidak ini salah.
Putri di bawah pengaruh darah vampire yang mengalir dalam tubuhnya.

"Hentikan putri"Ujar sangria menepis tangan ana dari pakaiannya.

"Kalau loe menolak gue akan menemui darren lagi"Ancam ana menatap sangria.
"Tubuh li ana saat ini menginginkan darren kurasa dalam tubuh li ana ada darah vampire milik darren, tolong gue sangria"

"Maafkan saya, tapi saya tidak ingin nanti putri menyesal"Ujar sangria.
Sangria tau siapa orang yang ana cintai dan itu bukan dirinya.

Sangria keluar dari tubuh harimau putih.

Ana imagination loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang