Hey, Yo what's up gaess huahaha kembali lagi bersama Pee di sini😉🤸
Jangan lupa vote dan komen yaaaww ⭐⭐⭐
HAPPY READING GUYSS📖
Rama berjalan menuju ke tempat motornya terparkir dengan suasana hati yang tidak terlalu baik. Bahkan bisa dibilang cukup buruk. Segala macam bentuk perasaan yang mengganjal di hatinya semakin membuat tarikan napasnya semakin dalam dan berat. Langit sore yang terlihat memanjakan mata karena dihiasi warna-warni jingga pun sama sekali tidak membuat perasaannya menjadi lebih lega.
Kenapa menyerah? Isi kepalanya seolah bertanya.
"Percuma maksa kalo nggak ada rasa," gumam Rama pada dirinya sendiri.
Dulu mungkin Rama pernah berkata, bahwa memiliki Fey sudah lebih dari cukup baginya, meski gadis itu sempat menolaknya mentah-mentah.
Rama tersenyum hambar. Ternyata ia salah besar. Nyatanya dirinya cukup serakah. Rama tidak hanya ingin memiliki Fey sebagai pacarnya. Kini, Rama menginginkan hati gadis itu.
Sekali lagi Rama tegaskan. Rama ingin hati Fey. Utuh, dan hanya untuknya. Menjadi satu-satunya untuknya.
Tapi, setelah sekian banyaknya kesalahan yang ia lakukan. Hati yang terlalu banyak ia campakkan. Harapan yang melambung dan justru ia jatuhkan. Juga banyaknya penantian yang sudah ia sia-siakan, masih pantaskah Rama mendapat cinta tulus dari seorang Fey?
Masih pantaskah Rama menerima kebahagiaan, setelah sekian banyaknya hati yang sudah ia patahkan?
Rama terlalu serakah. Bahkan setelah sekian hati sudah ia kecewakan, dirinya masih menginginkan Fey. Hanya untuk dirinya sendiri.
Mungkin saat ini Rama bisa menunjukkan wajah sok tegarnya. Layaknya pria dingin dan kejam yang tak tersentuh. Tapi yang tidak Rama sadari, perlahan hatinya hancur lebur tanpa bisa dihentikan. Menjadi kepingan-kepingan kecil. Berbaur dengan debu yang bertebaran dan tertiup angin, menuju kehampaan.
Jujur. Rama tidak pernah rela untuk melepaskan Fey. Rama tidak sanggup jika harus melihat Fey tertawa bahagia dengan pria lain. Tapi kali ini Rama ingin sedikit saja menyingkirkan sisi egoisnya. Menyingkirkan segala keinginannya untuk mempertahankan Fey agar tetap berada di sisinya.
Mungkin ada seribu satu alasan untuk mempertahankan Fey agar tetap di sampingnya, tapi sebuah alasan mampu mengubur seribu satu alasan itu.
Rama rela melepaskan seribu satu alasan untuk satu alasan, yaitu kebahagiaan Fey.
Rama hanya ingin melihat Fey bahagia. Tersenyum dan tertawa lepas, meski bukan bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not your, Babe!
Teen FictionMeski memiliki badan yang tergolong mungil seperti anak SD, tapi percayalah, Fey tidak akan gentar oleh ombak maupun badai. Namun siapa sangka, jika sudah berhadapan dengan Rama, cowok yang katanya naksir padanya, ia akan langsung lari terbirit-biri...