Petak Umpet

1K 78 4
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

🍫🍫🍫

Fey mengendap-endap menapaki gedung sekolah dengan siaga satu yang sudah ia persiapkan. Waspada, takut tiba-tiba saja ia diterkam kingkong sekolah. Fey menggerutu dalam hati, kenapa ia harus menjadi seperti maling begini.

"Aduh, Fey! Nggak usah tarik-tarik baju gue jugaa," keluh Lana yang saat ini menjadi tameng di depan Fey. Lana yang memang baru saja datang kebingungan dengan sikap aneh Fey itu. "Lagian lo kenapa sih harus ngumpet-ngumpet kayak gini segala?! Abis nyolong lo ya?!"

Fey berdecak sambil membenarkan topi yang ia kenakan untuk menutupi sebagian wajahnya sambil terus mengekori Lana. "Udah deh, lo jangan banyak omong dulu, nanti gue ceritain, yang penting sekarang lo harus berhasil anter gue ke kelas."

Lana meringis tanpa suara. Semenjak di mobil menuju sekolah, ia sudah menahan-nahan panggilan alam dan berencana untuk menuntaskannya setelah sampai di sekolah. Tapi ia justru bertemu Fey dan sahabatnya itu memintanya untuk menjadi tameng. Tameng? Memangnya mereka mau main perang-perangan?

"Iya deh iya, nanti gue anterin lo ke kelas ya. Tapi gue mau ke toilet dulu, udah nggak tahan inii...," kata Lana sambil meremas-remas roknya.

"Nggak!" bantah Fey. "Pokoknya lo harus anterin gue ke kelas dulu."

Lana menghentikan langkah dan berbalik menghadap Fey. "Fey, nahan pipis itu nggak baik loh. Lo mau nanti liat gue jadi sakit-sakitan gara-gara nahan pipis doang?! Nanti kalo gue sakit-sakitan gue jadi jarang masuk sekolah terus nggak ada lagi yang bisa jadi tameng lo terus nanti siap---"

Fey menghentikan ucapan Lana yang tanpa titik koma itu. "Udah sana-sana. 5 menit lo udah harus balik lagi. Gue tunggu di sini."

"Thanks," kata Lana. Tanpa ba-bi-bu Lana langsung ngacir, lari terbirit-birit mencari toilet terdekat. "Lo emang terbaik, Fey!" teriak Lana sebelum akhirnya mengilang dibalik tikungan koridor sekolah.

Not your, Babe!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang