Curiga

201 12 0
                                    

Holaa guyyss👋🤗
Nggak tau dapet Ilham dari mana bisa update secepat ini dari part sebelumnya🌝

Tapi guyss, kayaknya setelah ini cerita NYB bakal ngebut deh, soalnya aku nggak tahan pengen menyelesaikan cerita ini. Bosen liatnya kelamaan nangkring tapi nggak beres-beres🌚

So, stay tune ya guyss😉 pantengin terus ceritanya jangan sampe lepas huahaha

HAPPY READING GUYSS📖

HAPPY READING GUYSS📖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOT YOUR BABE!

Niat awalnya yang ingin pergi ke toilet segera berubah haluan ketika tak sengaja melihat Audy berjalan menuju ke belakang sekolah. Dikarenakan Nilla sempat mendengar obrolan Audy di toilet kemarin, ia jadi penasaran. Sebenarnya apa yang sedang direncanakan mantan temannya itu.

Diam-diam Nilla mengikuti Audy, yang ternyata cewek itu lagi-lagi membicarakan sesuatu dengan seseorang di seberang telepon sana. Audy menyimpulkan jika lawan bicara cewek itu adalah orang yang sama dengan orang yang Audy telepon kemarin. 

Nilla berusaha menajamkan telinga agar bisa mendengar jelas percakapan mereka. Namun yang bisa Nilla tangkap dari ucapan Audy hanya… misi berhasil?

Pingsan?

Rumah kosong?

Nilla berusaha menyusun benang, mengartikan situasi yang terjadi, menghubungkannya antara potongan-potongan kalimat Audy dengan percakapan yang didengarnya kemarin di toilet.

Nilla masih berdiam diri di sana dengan fokus yang terbagi dua. Hingga saat melihat tanda-tanda percakapan sudah berakhir, Nilla yang sedari tadi menguping dari balik tembok berniat untuk beranjak. Tapi ketika mendengar tawa nyaring Audy, Nilla mengurungkan niatnya untuk pergi.

"HAHAHAHA!! Fey… Fey! Ini akibatnya karena lo udah berani rebut Rama dari gue."

Jadi….

Benang-benang kusut yang sedari tadi berusaha diurainya tiba-tiba tersusun rapi begitu saja, membentuk satu kesimpulan yang mengarah pada satu nama.

Fey.

***

"Nilla!"

Langkah tergesa Nilla seketika terhenti, ia menoleh dan mendapati Millo yang sedang berlari ke arahnya. Kepala Nilla menoleh kanan kiri dan langsung menghampiri Millo.

"Lo dari mana aja sih? Gue dari tadi nyar—" Ucapan Millo terpotong ketika tiba-tiba saja Nilla menarik tangannya.

"Ikut gue."

Meski wajahnya menampakan raut bingung yang sangat kentara, Millo tetap mengikuti Nilla yang entah mau membawanya ke mana.

Setelah merasa tempat yang diambilnya cukup sepi dari lalu lalang para murid, Nilla menghentikan langkahnya di bawah pohon dekat lapangan basket. 

Not your, Babe!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang