Meski memiliki badan yang tergolong mungil seperti anak SD, tapi percayalah, Fey tidak akan gentar oleh ombak maupun badai.
Namun siapa sangka, jika sudah berhadapan dengan Rama, cowok yang katanya naksir padanya, ia akan langsung lari terbirit-biri...
Ada yang lebih berharga, tapi bukan barang. Dialah kenangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fey benar-benar tidak fokus, bahkan saat bel pulang berbunyi nyaring, pikirannya masih saja ke sana kemari. Memikirkan berbagai macam cara untuk bisa kabur dari Rama saat pulang sekolah. Tapi bagaimana?
Sampai pada akhirnya Fey sadar, guru dan sebagian teman-teman sekelasnya sudah raib dari pandangan.
Loh! Bingung Fey memandang sekitar. Gue ngelamun? Aduhh! Kacau, nih!? Fey bergegas membereskan barang-barangnya. Ia mengendap-endap keluar dari kelas dengan tas yang didekapnya erat.
Matanya memandang awas sekeliling. Setelah memastikan tidak ada sosok Rama. Fey menghela napas lega, lalu tersenyum riang. Yess! Amann, batinnya sambil mengelus dada.
🍫🍫🍫
Rama bersandar pada vespa berwarna kuning. Dari informasi yang didapatnya, vespa itu milik Fey.
Satu hal yang dapat Rama simpulkan. Sudah jelas bahwa Fey rupanya masih berusaha untuk menghindarinya. Namun Rama tidak akan membiarkannya begitu saja, ia punya segala macam cara agar gadis mungil itu tetap berada di sampingnya. Tidak akan dilepasnya dengan mudah.
Rama menghela napas berat. Entah kenapa ia jadi sangat terobsesi pada gadis yang jelas-jelas tidak menyukainya.
Padahal, awalnya ia tidak tertarik sama sekali pada Fey. Namun ketika diperhatikan lagi, gadis itu lucu juga. Terutama ketika melihat tingkah lakunya saat di kantin waktu itu. Saat pertama kalinya Rama memperhatikan gadis yang sama sekali bukan tipenya. Bahkan, bisa dibilang jauh dari kriteria perempuan yang pernah menjadi pacarnya.
Rama belum bisa memastikan jenis perasaan yang tengah dirasakannya pada gadis itu, tapi satu yang pasti, Rama menginginkan Fey.
Setelah beberapa menit berlalu, gadis yang ditunggunya pun keluar dari gedung sekolah. Berlari kencang menuju area parkir.