Meski memiliki badan yang tergolong mungil seperti anak SD, tapi percayalah, Fey tidak akan gentar oleh ombak maupun badai.
Namun siapa sangka, jika sudah berhadapan dengan Rama, cowok yang katanya naksir padanya, ia akan langsung lari terbirit-biri...
Hola guyyss🤗kembali lagi dengan kisah Fey dan Rama di sini😙
Sebelum membaca, jangan lupa tekan ⭐ yaaa cintahhh😙
Happy Reading, guyss📖
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi itu suara alarm yang berdering lebih awal dari biasanya membuat Fey yang masih terlelap di alam mimpi terusik mendengar suara bisingnya.
Awalnya Fey masih bermalas-malasan, hampir menarik selimutnya yang melorot dan kembali untuk tertidur sebelum akhirnya ia teringat sesuatu.
Alarm dari ponsel yang masih menyala membuat Fey segera mengambil benda pipih itu.
Pukul 4 pagi hari.
Fey terlonjak dari kasur. Menyingkap selimutnya asal dan bergegas keluar dari kamar.
Ada satu hal yang membuat Fey bersemangat bangun pagi-pagi buta begitu, di saat semua orang mungkin masih terlelap di atas kasur empuk mereka.
Hari ini Fey akan mengucapkan tanda terima kasihnya dengan tulus pada Devan karena sudah bersedia menemaninya latihan dan mengantarnya pulang kemarin.
Fey menuruni tangga dan menuju dapur, hal pertama yang diambilnya adalah wajan dan peralatan masak lainnya. Mengeluarkan segala macam bumbu-bumbu dari laci dan menyiapkan sepiring nasi.
Fey akan membuat nasi goreng spesial. Meski tidak pandai memasak, tapi ia yakin jika hanya membuat nasi goreng saja adalah hal yang kecil. Tentu saja karena ia sering memperhatikan Iyem masak nasi goreng untuknya.
Menit demi menit berlalu. Fey masih berkutat dengan wajan dan benda-benda dapur lainnya. Sampai akhirnya, Fey tersenyum puas melihat dua kotak bekal dihadapannya.
"Yeaayy! Gue bisa masakk!!"
"Astaghfirullah!" Iyem yang baru saja keluar dari kamarnya dikejutkan dengan sosok Fey yang tengah berjingkrak-jingkrak di area dapur. Yang membuat Iyem terkejut bukan kehadiran Fey yang berada di sana, melainkan kondisi dapur yang entahlah bagaimana Iyem mengatakannya. Hanya satu yang bisa disimpulkan Iyem saat pertama melihat kondisi dapur saat ini.
