Meski memiliki badan yang tergolong mungil seperti anak SD, tapi percayalah, Fey tidak akan gentar oleh ombak maupun badai.
Namun siapa sangka, jika sudah berhadapan dengan Rama, cowok yang katanya naksir padanya, ia akan langsung lari terbirit-biri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Buang semua egomu. Cobalah perlahan menerima. Biarkan hati yang menuntunmu. Yakinlah, bahagia pasti menyambutmu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRAKKK!
Suara gebrakan meja membuat Devan yang tadinya terlihat tenang seketika terlonjak dengan wajah terkejut. Ia mendongak untuk melihat siapa orang yang begitu tidak tahu diri mengganggu ketenangannya.
Dan sudah tidak asing lagi siapa sang pelaku itu.
Siapa lagi jika bukan gadis menyebalkan bernama Fey.
Dengan wajah tanpa dosa, Fey segera mengambil duduk di seberang meja Devan. Ia menatap cowok itu yang tengah memandangnya tak suka.
"Kenapa liat-liat?" tanyanya sambil memakan mie ayam yang tadi sempat dijadikannya untuk membuat kegaduhan itu.
Bukannya menjawab, Devan justru memutar bola mata malas. Tidak ingin berurusan lebih lanjut dengan gadis itu, Devan lebih memilih bangkit untuk pindah ke meja lain.
Melihat hal itu, Fey segera menghentikan Devan. "E-eh! Lo mau ke mana?" tanyanya dengan mulut yang masih mengunyah makanan.
"Bukan urusan lo," kata Devan kembali mengambil langkah.
Fey segera menarik seragam cowok itu.
"Mau lo apa sih?!" geram Devan. Sudah bagus kemarin-kemarin gadis itu tidak mengganggunya.
Sebenarnya bukan berarti Fey tidak ada niatan untuk mengusik Devan, tapi karena Devan yang selalu berhasil lolos dari kejaran Fey.
"Lo masih punya utang traktiran ke gue," kata Fey mengingatkan Devan pada taruhan mereka minggu lalu.
Devan melepaskan cekalan tangan Fey di seragamnya, kemudian ia berlalu begitu saja tanpa menjawab sepatah kata pun. Bisa-bisa nanti gadis itu menguras habis kantongnya seperti minggu lalu yang membuatnya harus mentraktir semua teman sekelasnya.
"Huh! Dasar. Bilang aja lo nggak punya duit," kata Fey dengan wajah mengejek.
"Fey! Fey!" Lana tiba-tiba saja menyerobot tempat duduk Fey dan segera menarik gadis itu untuk ikut duduk di depannya. "Lo pacaran sama Rama?"
