Meski memiliki badan yang tergolong mungil seperti anak SD, tapi percayalah, Fey tidak akan gentar oleh ombak maupun badai.
Namun siapa sangka, jika sudah berhadapan dengan Rama, cowok yang katanya naksir padanya, ia akan langsung lari terbirit-biri...
Hallooooowwww para penghuni bumiii👋🤸 ketemu lagi dengan Pee di sini😉
Jangan lupa vote dan komen yaww⭐🙆
HAPPY READING GUYSS📖
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Playlist: Passenger - Let Her Go
Staring at the ceiling in the dark (Menatap langit-langit dalam gelap)
Same old empty feeling in your heart (Sekosong perasaan dalam hatimu)
Cause love comes slow and it goes so fast (Karena cinta datang pelan dan itu pergi dengan cepat)
Well you see her when you fall asleep (Jadi kau melihatnya saat kau tertidur)
But never to touch and never to keep (Tapi tak pernah menyentuh dan tak pernah menjaganya)
Cause you loved her too much and you dived too deep (Karena kau terlalu mencintainya dan kau menyelam terlalu dalam)
*****
Baik Fey maupun Lana, akhir-akhir ini keduanya tampak murung. Tidak ada binar, seolah warna kehidupan di wajah keduanya berangsur menghilang. Tidak memiliki semangat.
Entah sudah berapa kali hari ini Fey mengecek ponsel. Hanya untuk memastikan tidak ada notifikasi yang terlewat.
Biasanya, Fey selalu kesal sendiri karena bunyi notifikasi pesan yang masuk seolah tidak ada habisnya, dan ia akan mengaktifkan mode silent di ponselnya agar bisa melakukan aktivitas tanpa gangguan.
Tapi kali ini berbeda.
Fey sengaja Me-nonaktif-kan mode silent, menekan tombol volume mencapai titik tertinggi, agar ketika ada notifikasi pesan masuk, Fey langsung mengetahuinya.
Sayangnya, mau sampai berapa kalipun Fey mengecek ponsel, tidak ada satupun pesan yang masuk. Begitu sepi dan hening, sampai-sampai Fey muak, merasa bahwa ponselnya saat ini tidak berguna sama sekali. Hal bodoh yang dilakukannya selama hampir satu minggu terakhir itu membuat Fey meringis pelan. Benar-benar labil.
Bahkan Lana juga bisa dengan jelas melihat gerak-gerik Fey seperti sedang menunggu pesan dari seseorang. Sampai akhirnya sore itu, Lana yang sudah jengah melihat tingkah Fey yang terus-terusan memandangi ponselnya dan membuka tutup pesan masuk pun angkat bicara, "Nungguin chat dari siapa, sih? Rama?"
Tidak ingin mengelak, Fey hanya bisa menjawab pasrah diiringi ringisan pelan, "Keliatan banget ya, Lan?"
"Udah gue bilang lo pasti punya perasaan buat Rama. Buktinya sekarang lo ngerasa kehilangan, kan? Nyesel, kan lo putus sama dia?" tandas Lana sinis. Sebenarnya sedikit kesal juga dengan tingkah Fey yang gengsinya setinggi langit. Padahal, apa susahnya sih bilang suka?