01

18.4K 919 93
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Chenle meremat dadanya sakit, tadi itu kenapa? Kenapa disaat dia yang meminta jisung tak pernah mau, dan giliran ayden yang meminta langsung di iyakan oleh dominant itu.

Rasanya sakit di dada chenle.., yaa chenle memang menyukai jisung sejak lama. Tapi dia tak berani mengungkapkan karena takut perasaannya tak terbalaskan dan malah membuat jisung semakin jauh darinya.

"Mama.. s-sakit.." ucapnya di toilet kampus yang hening itu.

Tak lama chenle keluar kemudian berkaca di kaca toilet itu. "Buruk rupa" ucapnya memandang wajahnya.

Tak lama dia memandang kaca itu, dia berjalan keluar dan mendapati teman temannya yang asik bercengkrama.

"Aku mau pulang.." ucapnya dengan pelan.

"Yakk Jung chenle.."

Suara panggilan itu menghentikan langkahnya dia lantas berbalik dan menatap wanita yang memanggil namanya.

"Mau kemana..?" Ucap wanita itu kemudian mengalungkan tangannya pada bahu chenle

"Mending Lo ikut kita.. yukk" ucapnya kemudian menarik chenle dengan paksa.

Chenle ingin melawan tapi wanita itu tidak sendiri. Dia tetap akan kalah.






Bughh

Suara hantaman buku yang mendarat di belakang kepala chenle terdengar begitu nyaring di sertai dengan tawaan beberapa wanita itu.

Chenle menunduk merasakan kepalanya yang sangat pusing. "Lo pikir Lo bakal lolos hah..!"

"Yakk Jung chenle.. gue udah bilang berapa kali sama Lo jangan telat disaat Lo lagi bawain tugas kita! Ngerti gak sih Lo!!"

Liz, Yujin dan Rei.
Temen sekelas chenle yang selalu menindas anak malang itu.

"Gue udah berusaha.." ucap chenle

"Berusaha apanya hah!! Lo tau gara gara Lo Kita dapat D puas lo hah..!" Ucap Rei menarik rambut chenle dengan sangat kuat.

"Aghh... Maaf.. maaf.. sakit..."

"Gak guna!"

Ucap yujin setelah membenturkan kepala submisive itu ke lantai, dan selanjutnya ketiga wanita itu meninggalkan chenle yang meringkuk di lantai.

"Ugh.. sakit.." lirihnya berusaha bangkit.

Chenle berjalan tertatih keluar ruangan kosong itu. Dia hanya ingin pulang sekarang. Hanya itu.

Chenle meremat stang motornya dengan tatapan ragu. Dia tak yakin akan bisa mengendarai motornya hingga ke rumahnya.

Matanya mengandar kesekitar mencari orang yang bisa di mintai bantuan.

Jisung. Dia menatap kakak sepupunya yang berjalan ke mobilnya bersama ayden di sampingnya.

Chenle ragu sejujurnya. Tapi dia menepis semua itu. Dia hanya ingin pulang

Chenle beranjak dari tempatnya. "Hyung.." panggilnya pada jisung

Jisung yang menatap chenle langsung menghembuskan nafasnya.

"Apa lagi sekarang?" Tanya nya pada chenle

"Hyung.. bisa tolong antarkan aku? Aku.. aku merasa tidak enak badan" ucapnya pada jisung.

Jisung yang menatap chenle kini melirik ayden yang berdiri di sisi kanan mobil. Bersiap untuk masuk

"Kenapa tiba tiba? Tadi kau masih baik baik saja" ucapnya.

"Hm.. tiba tiba saja hyung.. aku takut akan terjatuh jika aku mengendarai motor" balasnya.

"Kau mengganggu waktuku saat bersama ayden kau tau" ucapnya sedikit berbisik

"A-ahh.." ucap chenle kemudian melirik ayden dengan senyuman kecil.

"J-jika begitu tidak apa apa.. aku akan pulang menggunakan taxi" ucapnya dengan senyuman paksa.

"Hmm baguslah.. sekarang minggir" jisung langsung mendorong tubuh chenle agar menyingkir darinya.

"Loh.. chenle Hyung gak ikut kita?" Tanya ayden saat melihat chenle sedikit menjauh dari Mereka

Chenle menggeleng "engga. Aku bawa motor"  jawabnya.

Ayden mengangguk kemudian melambaikan tangannya pada chenle, chenle pun membalasnya dengan senyuman.

Tak lama mobil itu bergerak berjalan menjauhi chenle yang berdiri kaku.

"Apa lagi ini..." Lirih chenle saat melihat para dominant berjalan ke arahnya dengan senyuman yang tidak bisa di baca.





.




"Ayoo.. minum Jung chenle.. jangan Malu malu.. Lo kan udah legal.." ucap salah seorang dominant yang membawanya tadi.

"Gue gak bisa.. baunya aneh.." cicitnya

"Minum..!"

Itu terjadi tiba tiba. Chenle merasakan tenggorokan nya terbakar. Minumannya panas. Chenle tidak menyukainya.

"Gimana.. enakkan..?"

"Enggak... Gue gak suka"

Chenle langsung mendorong gelas yang di sodorkan padanya.

Prankk

Mata chenle membulat. Ohh tuhan apa yang dia lakukan..

Tubuhnya bergetar saat menatap netra para dominant yang menatapnya dengan sangat menusuk.

Apa yang akan terjadi padanya malam ini..? Dia harap tuhan masih melindunginya. Dan dia memohon lagi di malam ini.






TBC


Ini tuh blm ada jadwal update ya? Tp keknya jadwal update itu gak bakal berlaku deh.. ntah la yaa, update sesuai mood ajalah

Bye byee


'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang