05

14.1K 967 75
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Kenapa kau tak pernah bercerita padaku?" Tanya jisung menatap chenle.

Jisung, chenle dan seunghan tidak bergabung dengan para orang tuanya. Mereka masih sibuk membahas bagaimana tentang kondisi chenle terlebih terhadap mentalnya.

"Kau terlalu sibuk dengan ayden hyung" ucap chenle tanpa menatap jisung.

"Huh? Biasanya kau juga menggangguku. Jika seperti ini pasti haraboji menyalahkan ku karna tak tau tentang kau selama disana" ucap jisung dengan kesal.

"Aku akan bicara dengan haraboji. Kau tak perlu takut Hyung" ucap chenle, jujur dia sedikit kecewa dengan reaksi jisung.

"Bagaimana dengan weharaboji mu? Walau kau membela ku pun aku tetap akan salah di matanya."

"Aku merasa sangat sial karena memiliki saudara seperti mu" lanjut jisung yang jelas terdengar sangat kecil di telinga chenle.

Chenle menoleh ke arah kakak sepupunya "kenapa kau sangat terlihat membenci ku?"

"Menurutmu? Aku selalu disalahkan karna mu kau tau, kau submisive yang lemah dan selalu bergantung padaku apa kau tak mengerti?" Ucapan tajam itu begitu menusuk.

Benarkah seperti ini sikap jisung selama ini?

"Aku minta maaf jika seperti itu Hyung.. aku tak akan mengganggumu lagi, terima kasih untuk semua kejujuranmu terhadapku. Aku menghargai itu." Ucap chenle kemudian bangkit dan pergi dari dua orang itu.

"Cih.." decak jisung menatap kepergian chenle

"Hyung.. kau keterlaluan" ucap seunghan menyenggol lengan jisung.

"Tidak.. itu biasa saja, biar dia sadar" ucap jisung

"Itu pasti sangat menyakiti hatinya, kau lupa jika dia submisive?"

"Aku tak peduli, aku hanya mengeluarkan apa yang selama ini ku pendam itu saja" balas Jisung

"Ahh terserah kau saja" ucap seunghan Kemudian bangkit dan menyusul chenle.

Seunghan menatap chenle yang terduduk di balkon lantai dua rumah besar itu. Dia menghembuskan nafasnya pelan kemudian berjalan mendekati kakak sepupunya.

"Chenle Hyung.." panggil nya membuat chenle menoleh seketika

"Sedang apa disini?" Tanya seunghan ikut duduk bersama submisive itu.

Chenle tersenyum kecil kemudian menggeleng tanpa menjawab

"Ucapan jisung Hyung tadi.. tidak usah di ambil hati Hyung, dia memang bodoh tidak bisa memfilter kata" celetuk seunghan

"Hemm.. aku rasa jisung benar seunghan.. aku memang selalu bergantung padanya dan membuatnya risih dengan itu" ucap chenle

"Tidak.. itu wajar kita ini keluarga.. dia saja yang kekanakan" ucap seunghan

"Tapi Hyung.. lukamu itu memang mengerikan.. bagaimana bisa kau menahannya selama ini..?" Lanjut seunghan lagi.

"Aku takut seunghan.. jika mama tidak memaksa ku tidak mungkin aku akan berani untuk bercerita" jawab chenle tanpa menatap seunghan

"Jika jisung Hyung tidak mau mendengarkan datang padaku Hyung.. aku masih adik mu kan? Jangan seperti ini.. kau membuatku sedih karena gagal melindungi mu" ucap seunghan menatap iba pada chenle.

"Aigoo.. dari mana adikku mendapatkan kata kata sepeti itu huh.. cara mu berbicara seperti orang dewasa.. kau bahkan masih 15 tahun seunghan.." ucapnya mencubit pelan pipi seunghan.

Sementara di lantai satu rumah keluarga Jung itu tengah membicarakan bagaimana kedepannya untuk chenle.

Terlihat Johnny dan jaehyun yang tengah membendung emosi mereka.

"Canada atau Chicago?" Ucap Johnny final.

Johnny berfikir jika cucunya tidak akan aman jika masih tinggal di lingkungan yang pernah menundanya. Kesehatan dan mental cucunya yang utama.

"Dad.. apa harus sampai ke luar negri?" Tanya haechan menatap ayahnya.

"Bear.. cucuku tidak mungkin tinggal disini, bawa cucuku keluar negri dan jangan kembali ke Korea, biar kami yang mengunjungi kalian disana" jelas Johnny menatap lembut putra bungsunya.

"Itu artinya aku akan jauh dari Daddy kan.." cicit haechan.

"Hei.. kau bersama suamimu disana.. jangan merasa takut Daddy akan sering sering mengunjungi mu" balas Johnny yang membuat haechan menganggukkan kepalanya.

"Dad.. aku akan membawa istri dan anakku ke luar Korea tapi bukan ke sana.. China.. aku akan ke China" ucap Mark menatap ayahnya dan ayah mertuanya secara bergantian

"Kenapa disana?" Tanya jaehyun.

Mark menggeleng "hanya ingin.." ucap mark

Jaehyun melirik Johnny yang sekilas mengangguk padanya.

"Setelah kita urus para manusia sialan itu." Ucap Johnny.

Entah apa yang akan di lakukan oleh kedua orang itu. Tapi satu yang harus kalian tau.



Jangan macam macam pada Cucu keluarga Jung dan seo. Hanya itu.






TBC



Tinggalin jejak untuk double up chagiaa💚

Book yang lain juga pada update yahh, selamat membaca

Bye byee

'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang