43.

9.7K 814 150
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻






Haechan berjalan menghampiri sang suami yang berada di samping halaman rumah bersama dengan Taeyong ibu mertuanya dan juga Jeno.



"Mark.. aku ingin bicara dengan mu, hanya berdua" ucap haechan dengan nada datarnya, bahkan tanpa embel embel Hyung atau sayang.

Alis mark menyingit. "Ada apa?" Tanya Mark menatap istrinya.

"Ikut aku" ucap haechan, Taeyong dan Jeno saling melirik Mark. "Kau ada membuat kesalahan dengan istrimu? Haechan terlihat sangat marah" ucap Jeno bertanya pada kakaknya.


"Aku? Aku tid... Ahh aku tau masalahnya" balas Mark, "mom.. aku tutup shuyu sebentar" ucap Mark kemudian berjalan mengikuti istrinya.


Haechan membawanya ke dalam kamar, "kunci pintunya" ucap haechan setelah Mark masuk.

"Haechan.. ak__"

"Kenapa kau menampar putraku?" Tanya haechan dengan tatapan sinis pada suaminya.


"Sayang.."

"Kau menitip putri kita pada chenle? Apa kau sadar chenle juga mempunyai anak Mark!!!" Teriak haechan "kau bahkan menampar anakku sialan!" Lanjutnya lagi dengan menunjuk suaminya.

"Dimana otak mu sialan!! Siapa kau sampai berani menampar anakku hah! Kau hanya dominant brengsek yang menitipkan sperma mu di rahim ku Mark Jung..!! Kau bahkan tak ada hak untuk menampar anakku!!"


"Haechan.. chenle melakukan kesalahan, shuyu hampir tertimpa lampu.. wajar jika aku memarahinya" ucap Mark pada istrinya.


"Iya.. memang wajar jika kau memarahinya tapi tidak menamparnya bajingan! Apa kau tau seberapa luka putraku sekarang hah?!!" Amuk haechan.


"Haechan.. itu tidak kuat.. aku hanya em__"

"Tidak kuat katamu?! Kau dominant sialan yang berani menampar anakku, Mark Jung.. kau ayah yang buruk!" Maki haechan pada Mark.

Mark terdiam saat mendengar ucapan dari istrinya. "Aku bahkan tak pernah memukul putraku Mark.." ucap haechan dengan suara pelan, kini submisive itu menunduk.


"C-chenle ku.." lirih nya, submisive itu menghapus cepat air matanya. "Sekarang jangan pernah bicara dengan putra sulungku, anakmu hanya dua kan. Hanya shuyu dan Hao, aku akan melarang putraku untuk bicara dengan mu atau bahkan anak anakmu" ucap haechan kemudian berjalan membuka pintu dan keluar dari sana.


Mark terdiam memandangi punggung istrinya. Setelahnya terdengar hembusan nafas berat yang di keluarkan dominant itu.


"Haechan..." Panggil Taeyong membuat haechan menghentikan langkahnya dan berjalan mendekat ke arah ibu mertuanya.


"Apa shuyu merepotkan mom?" Tanya haechan kemudian mengambil bayinya dari dari tangan Taeyong

"Apa kau berkelahi dengan Mark sayang?" Tanya submisive tua itu menatap menantunya.

Haechan menghembuskan nafasnya pelan "hanya sebentar mom" ucapnya.

"Kenapa? Apa Mark melakukan kesalahan padamu?" Tanya taeyong lagi, Jeno dari tadi hanya menatap kedua submisive itu bergantian.

"Bukan pada haechan mom.." jawab haechan.

"Lalu? Pada siapa? Kenapa sampai Semarah itu tadi?" Tanya taeyong penasaran


"Mom.. apa Daddy jae pernah main tangan dengan Mark Hyung? Jeno? Sungchan? Atau beomgyu?" Tanya haechan menatap ibu mertuanya.


Taeyong menggeleng "tidak.. suamiku tidak pern__ apa Mark main tangan dengan anak anak?" Tanya taeyong kini terdengar serius.

"Mom.. chenle ingin pindah.. dia tak mau tinggal disini lagi" ucap haechan

"Mark memukul chenle? Apa yang dia lakukan pada cucuku?" Tanya taeyong.

"Mommy bisa tanyakan pada Mark nya langsung" ucapnya saat melihat suaminya berjalan ke arahnya, haechan lantas langsung berdiri dan segera pergi dari sana menghindar dari suaminya.


Mark ingin menyusul tapi ibunya menghentikan dan menyuruhnya untuk mendekat ke arah ibunya.


Taeyong bertanya kenapa Mark melakukan hal demikian, dan ya dominant itu menjawab yang sesuai fakta bagaimana tadi anaknya hampir tertimpa lampu saat dia menitipkan bayinya pada chenle.


"Tapi mark.. chenle tidak salah disini, kau sendiri tau jika anakmu itu mempunyai dua anak yang masih kecil" ucap Jeno di sela sela ucapan Mark.

"Dia lalai Jeno, bagaimana jika aku telat tadi? Aku tak tau bagaimana nasib shuyu"

Sementara Taeyong memijat keningnya pusing.

"Lalu kenapa kau meninggalkan Bayi bayi mu? Kau yang salah disini bahkan kau bisa main tangan dengan anakmu?"

"Aku turut prihatin dengan nasibmu nanti, bayangkan saja jika paman Johnny tau jika cucu kesayangan nya di tampar oleh ayahnya sendiri.. Mark jung.. kau ingin kupesankan peti mati?" Ucap Jeno pada kakak nya.


Mark mengedipkan matanya beberapa kali. "Kau akan tinggal nama jika Paman Johnny tau, kau mengerti maksudku kan?" Celetuk Jeno lagi.

















"Dia sudah tidur?" Tanya haechan saat melihat chenle di dalam gendongan jisung.

"Iya ma.. dia menangis sejak tadi" ucap jisung. Haechan mengikuti arah jisung yang membawa chenle dalam kamarnya.


"Ma... Jie rasa jie memang harus membawa chenle menjauh dari papa Mark sementara waktu.. jie takut trauma chenle akan muncul ma, kasian dengan anak anak nanti" ucap jisung.


Haechan menatap anaknya yang tertidur kemudian mengangguk. "Baiklah.. mama setuju"










TBC



'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang