06

13.9K 878 46
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻


Memang tidak main main. Melihat bagaimana semua yang membuly dan melecehkan chenle di jatuhi hukuman penjara.

Bahkan jaehyun dan Johnny mempat memberikan beberapa tumbukan di wajah lelaki yang sudah hampir memperkosa Cucu Meraka.

Dan siang ini setelah semua itu selesai. Haechan membantu chenle untuk membereskan bajunya, Lusa chenle akan berangkat ke China dengan haechan sementara Mark akan menyusul besoknya.

"Tidak mau berpamitan dengan jisung, seunghan dan ayden?" Tanya Mark menatap anak semata wayangnya.

Chenle menggeleng sekilas, pertemuannya dengan jisung terakhir kali adalah Dimana jisung melontarkan kalimat menusuk untuknya.

"Kita tidak tau kapan akan kembali lele.. kamu berkelahi dengan sepupumu?" Tanya haechan lagi.

"T-tidak mama.." jawab chenle tanpa menatap ibunya.

"Huh... Kalian bersaudara.. jangan berkelahi chenle.." ucap haechan menasehati ibunya.

Chenle mengulum bibir bawahnya. Itu benar, tapi jisung..

"Nanti lele akan berpamitan dengan mereka ma" jawab chenle membuat haechan merekah senyumnya.

'hanya ayden dan seunghan..' lanjut chenle dalam batinnya.

19.20

Chenle menuju rumah kediaman Jung untuk menemui sepupunya seunghan. Dia berharap jika jisung sedang tidak di rumah. Itu akan aman untuk sementara pikirnya

Taeyong yang membuka pintu itu langsung memeluk erat cucunya, memang haechan sudah memberitahu jika chenle akan datang  untuk berpamitan.

"Halmoni sedih kau akan meninggalkan halmoni" ucap taeyong mengandeng tangan cucu nya untuk masuk

"Lele juga halmoni.. tapi haraboji dan weharaboji menyuruh lele untuk pergi meninggalkan Korea" jawab chenle membuat taeyong mengangguk paham.

"Tunggu halmoni di sama hmm.. halmoni akan sering mengunjungi lele nanti" ucap taeyong.

"Pasti..!" Jawab chenle dengan penuh semangat.

"Yasudah seunghan ada di kamarnya. Susullah" ucap taeyong tersenyum lembut.

Tak lama chenle menghampiri kamar sepupunya. Kamar itu terbuka lebar menampilkan seunghan yang sibuk dengan laptop nya.

"Seunghan..." Panggil chenle yang berdiri di ujung pintu.

Seunghan menoleh ke arah sumber suara, bibirnya merekah senyum manis saat melihat kakak sepupunya.

"Hyung.." panggil seunghan kemudian menyuruh chenle masuk menggunakan tangannya.

"Sedang apa?" Tanya chenle

"Hanya mengerjakan tugas, Hyung ada apa tumben sekali kesini" tanya seunghan pada kakak sepupunya.

Chenle menggeleng pelan "aku hanya ingin berpamitan dengan mu, lusa aku akan pergi meninggalkan Korea" ucap chenle

"Lusa..? Cepat sekali Hyung" tanggap seunghan.

"Hem.. mereka sudah di penjara, kasusku selesai." Ucapnya dengan senyum manisnya

"Hyung senang?" Tanya seunghan

"Tentu saja.. tidak ada lagi yang membuliku setelah ini kan" jawab chenle

Banyak yang dibahas oleh dua orang itu, mulai dari masalah kecil hingga besar. menurut chenle, seunghan itu adalah pendengar yang baik.

"Aku akan pulang, ini sudah jam 9 lewat." Ucapnya.

"Kenapa cepat sekali, masih banyak yang mau aku bahas dengan mu Hyung" ucapnya merengek

"Aigoo.. kita bisa membahasnya lewat telfon, aku harus pulang seunghan... Ini sudah malam nanti mama mencariku"

Seunghan melipat bibirnya kebawah mendengar jawaban chenle. "Baiklah.." ucapnya kemudian.

Chenle tersenyum kemudian mengusak rambut adiknya dengan gemas.


Motor chenle melaju membelah jalanan Seoul yang lumayan rame, jarak dari rumah keluarga Jung ke rumahnya tidak begitu jauh.

Chenle menghentikan motornya saat melintasi jalan yang lumayan sepi. Dia tak tau malam ini jalanan itu benar benar sepi tak seperti mal biasanya.

Matanya terpaku pada pandangan di depannya. Mobil merah yang jelas dia tau itu mobil siapa.

"Jisung Hyung.." cicit chenle saat melepas helm nya kemudian beranjak mendekati mobil itu.

"Ini mobil jisung hyung" ucapnya mencoba mengintip ke dalam mobil.

Tok tok

"Hyung..." Panggil chenle, jisung tak menjawab dia menelungkupkan wajahnya pada stir mobil

Merasa ada yang aneh chenle pun lantas membuka pintu mobil itu.

"Hyung..." Panggil chenle menggoyangkan lengan jisung.

"Ugh... Ayden..." Keluh jisung.

"Aneh.. dia tertidur disini" celetuk chenle menatap kakak sepupunya.

"Hyung... Ayo bangun... Kenapa kau tidur disini" ucap chenle mencoba mengangkat tubuh besar jisung agar bersandar.

"Hyung..." Ucap chenle tak percaya dengan apa yang dia lihat.

Wajah jisung memerah seperti habis menangis. Bau alkohol menyeruak dari tubuhnya.

"Hyung kau mabuk!" Ucap chenle dengan nada sedikit marah

"Ayden... Kau bersama dominant itu hik aku bahkan lebih sempurna di banding dia..." Igau jisung

"Ahh patah hati ternyata" ucap chenle dengan pelan.

"Buna... Ayden hiks.. dominant sialan itu buna.."

Chenle terkekeh "ternyata jika seperti ini kau lucu Hyung" ucapnya sedikit tertawa.

Chenle akan keluar dari mobil jisung namun dengan cepat jisung menahannya.

"Aku sudah lama menunggu ini lai ayden"

Deg








TBC





Mampus di gantung wkwk


Byee byee

'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang