🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
"Mark..." Panggil Jeno saat melihat kakak kembarnya duduk di sudut cafe dengan segelas kopi di depannya.
"Sudah lama menunggu?" Tanya nya Jeno kemudian mendudukkan tubuhnya di depan kakaknya.
Mark menggeleng "apa tidak apa mengajakmu bertemu sepagi ini?" Tanya Mark menatap Jeno
Jeno mengangguk "apa ada masalah?" Tebak Jeno dan dijawab keterdiaman oleh Mark.
"Aku rasa ini bukan hal kecil.. apa yang terjadi?" Tanya Jeno lagi.
"Apa putramu sudah pulang?" Bukannya menjawab pertanyaan adiknya Mark malah mengajukan satu pertanyaan pada Jeno.
"Jisung? Ya.. dia pulang subuh tadi" jawab Jeno dengan santai.
"Kenapa? Kau tau dia dari mana?" Tanya Mark lagi.
Jeno menggeleng "aku tak tau, tapi tubuhnya bau alkohol. Sepertinya masalah percintaan" jawab Jeno asal.
Mark terdiam beberapa saat membuat Jeno menaikkan satu alisnya bingung "ada apa? Kau terlihat sangat serius"
Terdengar helaan nafas berat dari Mark "Jen.. jisung memperkosa anakku" ucap Mark.
"Apa...? Kau serius? Bagaimana bisa?" Tanya Jeno kini terdengar lebih serius.
"Jen... Haechan tak akan membiarkan chenle bersama jisung begitu saja.. kau.. kau paham maksudku kan..?"
Jeno mengedipkan matanya beberapa kali "aku mengatakan ini padamu karena kau masih adikku, kau bi__"
Ucapannya terhenti saat mendapat kan telfon masuk dari haechan
"Halo sayang"
"Kak...! Cepatlah pulang chenle mengamuk, cepat kak..!!!"
Mendengar ucapan keras haechan dari sebrang telfon membuat Mark langsung menyambar kunci mobilnya dan berlari.Jeno bingung sebenarnya, dia ingin menyusul kakaknya namun salah satu pelayan disana mencegatnya karna Mark belum membayar kopinya yang mau tak mau Jeno lah yang membayarnya.
Jeno melihat mobil mark yang jauh di depannya. Mark terlihat sangat gila mengemudi. Hingga mobil itu sampai di kediaman nya
Jeno menyusul kakaknya masuk ke dalam Mension megahnya. Suara teriakan chenle terdengar dari salah satu lantai dua.
Mata Jeno melebar saat melihat Mark yang sedang memeluk putranya yang meraung hebat. Chenle terus memukul Mukuli kepalanya jika saja Mark tidak menahan tangan anaknya.
"Akhhh sakit...! Maaf...! Maaf....!! Sakit hiks...!! Jangan...!! Lele gak salah..!! mama...! Bukan..! Bukan ini lele..!"
"Haechan...! Ambilkan obatnya..!" Teriak Mark yang membuat haechan langsung membuka laci meja chenle dan mengambil sesuatu disana
Tangan ibu satu anak itu bergetar saat menyuntikkan obat itu ke dalam tubuh putranya, seketika chenle kembali melemah dan perlahan kehilangan kesadaran.
Mark dengan nafas nya yang memburu perlahan melonggarkan pelukannya pada sang anak dan meletakkan chenle kembali untuk berbaring.
"Mark..." Panggil Jeno yang membuat Mark dan haechan langsung menoleh ke arah sumber suara.
"Ini..."
Plakk
Satu tamparan mendarat di wajah tampan Jeno, haechan. Haechan lah yang menamparnya.
"Apa..! Kau terkejut..! Putramu yang membuat anakku seperti ini Jung Jeno..!!" Teriak haechan di depan wajah Jeno.
Mark dengan cepat langsung menarik istrinya menjauh dari adiknya. "Haechan..." Ucap Mark memegang bahu istrinya kemudian perlahan menggeleng.
"Kak..! Dia.."
"Aku akan bicara dengan Jeno, tolong tunggu disini dan putra kita mengerti.." ucap Mark mengelus wajah mungil itu perlahan yang membuat submisive itu perlahan mengangguk.
"Kau melihatnya kan, separah apa putraku" ucap Mark saat mereka sudah duduk di ruang tengah mansion itu.
"Aku menemui putraku di mobil anakmu tadi malam Jen. Jisung memperkosa putraku" lanjut Mark.
"Kejadian yang lalu terulang..." Ucap Mark membuang pandangannya dari Jeno.
"Aku... Aku akan bicara dengan jisung." Ucap Jeno pada kakaknya.
"Lalu apa? Menikahkan mereka berdua? Tidak.. aku tidak akan membiarkan chenle hidup bersama orang yang melecehkannya." Ucap Mark yang membuat Jeno terdiam.
"Aku akan membawa chenle sesuai yang sudah di bicarakan kemarin.. mungkin.. ini akan lama melihat bagaimana kondisi chenle" jelas Mark
"Mark.. bagaiman jika ada janin yang hidup di rahim chenle nanti?" Tanya Jeno.
"Aku dan haechan akan merawatnya. Kami juga akan mengabarimu soal perkembangan mental chenle kedepan, tapi kumohon.. jangan beritahu orang lain Jen.. aku percayakan ini padamu.." balas Mark memegang pundak adiknya.
"Apa maksudmu? Bagaimana bubu dan Daddy? Paman Johnny? Mereka pasti akan marah jika kau menyembunyikan ini"
"Aku tau... Mereka hanya akan marah padaku kan? Bukan pada putraku.. itu bisa di urus nanti, yang sekarang ku pikirkan adalah mental chenle Jen.. dia masih terlalu muda untuk ini..." Ucap Mark yang kini terdengar sendu.
Jeno menatap kakaknya yang menunduk. Anaknya benar benar bajingan bagaimana bisa? Dan setelah ini apa yang akan terjadi?
Jeno harap kondisi chenle tidak larut terlalu dalam.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
'are swaped' S2 ||- [END] [TERBIT]
Fanfictionkisah cinta keluarga Jung yang tak ada habisnya :)